Mamaku
masih berumur 38 tahun masih cantik dan seksi tingginya sekitar 165 cm
dengan berat badan yang ideal. Papa berusia 40 masih gagah. Karena
mereka berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga mereka tidak
takut untuk nikah muda. Sampai sekarang walaupun sudah lama menikah
mereka tetap awet muda. Mama sering tinggal di rumah sedangkan Papa
adalah orang yang sibuk dengan bisnisnya. Kami tinggal di rumah yang
cukup besar di sebuah perumahan mewah di Bandung. Ada 5 kamar, dua kamar
di bawah dan 3 kamar lagi di lantai 2. Kamar Adikku berada di atas
bersebelahan dengan kamar tamu. Sedangkan kamarku berada di bawah, tapi
berada sedikit jauh dari kamar Mama, karena terhalang oleh ruang tengah.
Kamar Mama dan kamar tamu memiliki kamar mandi masing-masing.
Enam
bulan belakangan ini hubungan Mama dan Papa sedikit merenggang mereka
sudah tak lagi tidur sekamar. Papa yang sibuk dengan bisnisnya sering
pulang malam dan tidur di kamar tamu yang bersebelahan kamar adikku.
Mama sering tidur sendiri di kamarnya dan kadang tidur bareng dengan
adikku jika Papa tidur di kamar Mama. Hubungan aku dan kedua orang tuaku
jadi sedikit renggang. Adikku memang masih dekat dengan Mama, tapi dia
semakin jauh dengan Papa. Sebenarnya aku sudah resah dengan keadaan ini
aku takut kerenggangan ini terus berlanjut hingga orang tuaku bercerai.
Walaupun ini tidak mengganggu kegiatan sekolahku dan Adikku tetap saja
aku khawatir.
Suatu
hari teman-temanku mengajak keluar malam nanti jam 8 untuk merayakan
ulang tahun salah satu temanku di sekolah. Klo pergi ke luar biasanya
aku suka memakai parfum Papa yang selalu di simpan di lemari di kamarnya
(kamar Mama). Sore harinya aku pergi ke kamar Mama aku melihat tidak
ada orang di sana tapi laptop Mama masih menyala, mungkin Mama lagi di
kamar mandi. Dengan langkah yang hati-hati aku menuju lemari baju Papa
dan Mama. Lemarinya berukuran sangat besar sehingga memungkinkan
seseorang untuk bersembunyi di dalamnya.
Aku
perlahan-lahan membuka lemarinya untuk mencari parfum Papa dan
tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka aku kaget dan langsung bersembunyi
di dalam lemari. Lemari ini memiliki pintu yang terbuat dari kayu yang
dihimpit-himpit miring sehingga aku bisa melihat dengan jelas melalui
celah kayu tersebut. Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai
celana dalam dan BH. Aku kaget, baru kali ini aku melihat Mama
telanjang, dadanya Mama terbilang biasa, tidak besar ataupula kecil tapi
sangat seksi dan masih terlindung oleh BH-nya. Mama duduk di samping
ranjang kedian mengambil sesuatu dari lemari kecil di pinggir tempat
tidur. Mama mengambil sebuah dildo berukuran sedang yang tidak lebih
besar dari penisku klo sedang tegang.
Mama
menurunkan CD-nya dan melepaskan BH-nya lalu terlentang di kamar tidur,
baru kali ini aku melihat perempuan telanjang bulat seperti ini. Mama
memutar sebuah film porno di laptopnya. Kemudian Mama membuka
selangkangannya dan menyelipkan sebuah bantal kecil tepat di bawah
pantatnya hingga vaginanya sedikit terangkat. Perlahan demi perlahan
Mama memasukan dildo itu ke dalam vaginanya kemudian mengocoknya secara
perlahan.
“Ahhh.....ahh....
uhhhhh....” Mama mengerang seirama dengan kocokan dildonya. Tangan
satunya lagi meremas-remas dadanya yang seksi. Melihat kejadian ini aku
sudah terangsang penisku sangat tegang dan tanpa kusadari aku mulai
mengocok-ngocok penisku di dalam celanaku.
“Ahhh....ahhh...” dan tanpa aku sadari aku mengerang cukup keras dan kedengaran oleh Mama.
“Siapa itu?” Mama menghentikan kocokan dildonya, menutup laptopnya kemudian berjalan ke arah lemari.
“Siapa di dalam?”.... “Papa?” ....”Ngapain Papa di dalam lemari?”.
“Pa?.... kok jam segini udah pulang?” Mama terus bicara sambil mendekati lemari
Aku kaget dan tak tahu apa yang harus aku lakukan.
“Ini
Anton ma” aku menjawab secara perlahan. “Anton ngapain kamu di dalam?”
Mama kemudian membuka pintu lemari. “Kamu ngapain di dalam?” aku hanya
bisa tertunduk malu di depan Mamaku yang sedang telanjang.
“a...anu... ma... anton mau ngambil parfun Papa, dan tiba-tiba Mama datang, jadi anton langsung sembunyi di dalam lemari”.
“Kamu
ini klo kamu mau ngambil parfum Papa kenapa harus sembunyi-sembunyi,
Mama ga akan marah ko, ayo keluar dari lemari”. Kemudian aku keluar dari
lemari sembari menutupi bagian penis yang masih tegang.
“Kamu tadi liat Mama ya?”
“Iya ma, maafin anton ya, anton janji ga akan ngulanginya lagi”
“sudah
ga pa pa, ayo keluar, itu nya jangan di pegangin gitu donk” Mama sambil
melihat ke bagian penisku yang masih pakai celana.
“Maafin anton ya ma”
“sudah gak apa apa” lalu Mama memelukku, penisku nempel di bagian perut Mama dan membuat penisku semakin tegang.
“Anton,
itu punya kamu?” “punya mu sudah gede ya, sini biar Mama liat” mema
bertanya dengan penasaran apa yang menempel di perutnya.
“tapi ma.......”
“ayo
ga usah malu, aku ini Mamamu, sini biar Mama liat”. Kemudian Mama
berjongkok mengeluarkan penisku yang sudah tegang tak tertahankan.
“Sudah berapa lama tegang seperti ini?, kasihan klo ga di keluarin”
“ dari tadi ma”
“Mama
keluarin ya biar ga tegang lagi”. Kemudian Mama mengocok perlahan
penisku, tak ku sangka Mama malah memasukan penisku ke mulutnya.
Perlahan-lahan aku merasakan nikmat yang luar biasa, untuk pertama
kalinya penisku dinikmati oleh perempuan, dan itu pun adalah Mamaku.
Sedotan demi sedotan aku rasakan semakin nikmat di penisku.
“Enakkk maa,, terus...., terus,,” nada ku sedikit mengerang.
“klo kamu mau kamu boleh sambil peras-peras susu Mama”. tanpa pikir panjang aku mulai memeras susu Mama.
“Ton,
di ranjang yuk, klo sambil berdiri gini ga bebas ngulumnya”. Lalu Mama
mengajakku ke atas tempat tidurnya,aku terlentang di atas tempat tidur
Mama terus mengkulum penisku dengan bibirnya yang seksi sambil terus ku
remas-remas susunya. Beberapa menit berlalu,
“Ma anton mau keluar”
“keluarin aja di mulut Mama, jangan malu”
“iya
ma”..... ahhhhhh.......ahhhhhh,....anton keluar.....” aku mengeluarkan
spermaku di dalam mulut Mama dan Mama terus menghisapnya sampe tidak ada
sperma yang keluar dari mulutnya,
“wah sperma kamu banyak juga ya ton, Mama jadi ketagihan”.
“Ma
maafin anton ya” aku berbaring di pinggir Mama, kemudian kita ngobrol
dengan tetap telanjang. Mama curhat tentang masalahnya dengan Papa,
sudah lebih dari enam bulan Mama tidak berhubungan badan dengan Papa.
Mama selalu melampiaskan nafsu seksnya dengan dildo, walaupun demikian
Mama selalu minum pil KB sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu Papa
ingin menyetubuhi Mama.
Sekitar sepuluh menit kita ngombrol omongan Mama semakin panas. Dengan sedikit berbisik Mama bicara
“Ton kamu mau puasin Mama ga?”
“maksud Mama?.
“ayo
ton jilatin puting Mama, dari tadi Mama udah ga tahan pengen di
jilatin.” Pikirku rasanya egois klo tidak muasin Mama juga, tanpa pikir
lagi aku langsung menjilati puting Mama. kiri dan kanan bergantian aku
jilati sembari memainkan tangan kananku di vagina Mama.
“Awwww...anton
kamu nakal juga ya” ucap Mama ketika jariku bergerayam di vaginanya.
Kemudian aku turunkan jilatanku ke vagina Mama,
“Anton kamu pintar banget, belajar dari mana sayang? Sering nonton ya?”
“Iya ma biasa sama anak-anak”
“gak apa-apa asal kamu jangan jajan sembarangan” Aku terus melanjutkan permainanku di vagina Mama.
Melihat
ekspresi Mama yang terangsang akupun kembali mulai terangsang, penisku
perlahan-lahan mulai naik dan bergerak bebas di kaki dan paha Mama.
“Sayang penis kamu udah naik lagi ya, Mama udah ga tahan masukin aja punyamu ke vagina Mama”. “beneran ma?”
“Iya
sayang, sini biar Mama hisap dulu penis kamu” Mama memintaku untuk
memasukan penisku di mulutnya lagi. Bibir seksi Mama dan lidah Mama yang
bermain di kepala penisku membuat penisku semakin tegang.
“Anton, sekarang kamu masukin punyamu ke vagina Mama” Mama melepaskan penisku dan membimbingnya ke vagina Mama.
“Jangan takut, Mama kan suka minum pil KB, Mama ga akan hamil ko”.
Aku
arahkan penisku ke lubang vagina Mama, lubang tempat dulu aku lahir.
Posisi Mama terlentang dan selangkangannya terbuka, Mama menyelipkan
bantal kecil di bawah pantatnya sehingga Vaginanya sedikit terangkat,
kemudian tangan Mama membimbing penisku sampai di bibir vaginanya. Aku
merasakan hangat sekali di kepala penisku.
“sayang,
sekarang kamu tekan perlahan “ perlahan aku menekannya sampai kepala
penisku masuk. “Ahhh sayang, punya kamu gede dan enak, terus tekan”.
Terasa hangat, basah dan enak sekali Vagina Mama. Aku melanjutkan sampai
seluruh batang penisku amblas di telan Vagina Mama.
“Tahan
dulu sayang, biarkan vagina Mama terbiasa dulu dengan penis kamu”
akupun membiarkan penisku tertancap di dalam vagina Mama yang sangat
basah.
“Sekarang kamu kocok perlahan” aku pun mengocoknya secara perlahan
“Gimana enak kan”
“enak banget ma baru kali ini anton menyetubuhi perempuan”.
“Sayang, ini namanya ngentot, teruskan genjotanya sampe Mama puas”
“Terus kocok sampe Mama puas sayang”, “Ahhhhh......ahhhhhh” Mama terus mengerang kenikmatan
aku terus mengocok penisku. Sekitar 10 menit berlalu, mama mengerang semakin keras.
“Ton
Mama udah mau nyampe, ahhhh.... udah gak tahan sayang”,
“ahhhhhh......ahhhhh....sayang.....enakkk.... .” Mama orgasme dengan
sangat hebat, membuat vagina Mama semakin basah. Dingding vaginanya
berkendut-kendut dan membuat cengkramannya semakin sempit di penisku.
Aku pun terus melanjutkan kocokanku.
“terus sayang, lanjutkan Mama puas banget udah lama Mama ga sepuas ini”
Aku
terus melanjutkan kocokanku cukup lama sampe aku merasa ada yang ingin
keluar dari ujung penisku, aku tidak menyangka aku bisa bertahan sejauh
ini. Aku terus mempercepat kocokanku, dan mengerang.
“Ton, kamu udah mau keluar ya?” mama bertanya sambil tangannya membelai-belai kepalaku
“Iya ma, anton mau keluar”
“Keluarin di dalem sayang, Mama juga udah mau keluar lagi”
Aku semakin dalam menancapkan penisku dan terus mengocoknya”
“Ahhhh,,,anton
keluar maaaaaa,,, ahhhhhh....“ “Crootttt.....crrroottttt.....” semua
sperma ku tembakkan ke dalam rahim Mama, terasa enak banget rasanya
mengeluarkan sperma di dalam vagina yang dulu pernah melahirkanku.
Sampai tetesan terakhir aku tak henti mengcocok vagina Mama, ketika
sperma ku mulai habis Mama pun berteriak,
“Anton Mama juga enak,,,,,,ahhhhh,,,ahhhhhh enak....sayang....Mama sampe....”
Mama kembali orgasme dengan hebat untuk kedua kalinya, setelah itu aku terbaring lemas di atas dada Mama yang seksi.
“Ma klo anton mau lagi boleh kan? Aku meminta dengan lirih.
“Boleh sayang asal Papa dan adikmu tidak tahu”. Mama menjawab dengan lembut
“Iya ma ini akan jadi rahasia kita”.
Sejak
saat itu aku terus menyetubuhi Mama, di kamar, di dapur di ruang
tengah, bahkan di kamar mandi sepanjang di rumah tidak ada siapa-siapa
aku selalu menyetubuhi Mama. Aku juga tidak perlu khawatir membuat Hamil
karena Mama selalu minum pil KB.
Tamat
0 Response to "Mama yang Kesepian"
Posting Komentar