Semenjak kejadian hari itu, hubunganku dengan mama semakin dekat, aku
semakin saya mama dan sebaliknya, mama pun juga semakin menyayangiku.
Hubungan kami lebih mirip dengan hubungan sepasang suami isteri. Yang
dulunya mama mengungkapkan rasa sayangnya dengan mencium kening atau
pipiku, sekarang sudah berubah dengan mencium bibirku, hampir setiap
saat kami berciuman, seolah selalu ada rasa kangen setiap kali bertemu
muka.
Mamapun tidak malu malu lagi, tidak ada yang mama tutup tutupi lagi
dariku, mulai dari pakaian, sampai ketelanjanganya. Cuman mungkin kami
harus sedikit ekstra hati hati, karena kami tinggal bertiga bersama
bibi, bisa berabe kalau sampai ketahuan si bibi. Cuman gaya selingkuh
kamipun bisa dibilang berani. Pernah suatu hari ketika bibi sedang
memesak didapur, aku dan mama ngentot diruang keluarga, cuman saat itu
aku dan mama masih menggunakan pakaian lengkap, mama mengenakan daster
dan aku mengnakan celana boxer dan atasan kaos biasa.
Saat itu mama duduk dengan posisi aku pangku menhadap kedepan seolah
sedang menonton televisi, dengan kakinya yang sedikit mengangkangi kedua
kakiku, kusingkapkan daster bawahnya dan aku sibakan celana dalam mama,
perlahan aku gesek gesekan kepala kontolku ke memek mama yang hangat,
terasa licin, aku sedikit kawatir kalau kalau si bi yanti tiba tiba
kedepan dan melihat aksi kami berdua, kepalau tak berhentinya celingak
celinguk ke arah dapur, cuman si mama malah ketawa ketiwi aja gak ada
habisnya, mungkin karena agak sedikit lucu melakukan ML sambil sembunyi
sembunyi.
Perlahan tapi pasti, kontolku mulai masuk kememek mama, karena mama
menekan nekan pantatnya kebawah, aku cuma diam saja menerima hujaman
demi hujaman dari memek mama kekontolku, aku tidak bisa tenang dengan
situasi ini, sedangkan mama malah santai kayak gak akan terjadi apa apa.
“hihihi… Gimana sayang, enak kan memek mama.” Goda mama sambil terus menaik turunkan pantatnya diatas kontolku.
“Ihh ma, enak si enak. Bob takut ma kalu bi yanti tiba tiba kesini gimana. Ahh… Pelan dong ma, mama? Udahan aja ya ma, bob takut ni ma.” Jawabku sambil kupegangi pinggul mama dari dalam dasternya, tentu saja kepalaku tak sedikitpun aku palingkan dari arah dapur, kulihat mama menikmatinya, memang sedikit terasa sensasi yang mendebarkan saat itu.
“Hahaha… Tenang sayang, nikmatin aja dah.. Kamu awasin aja kebelakang, mama yang bekerja, uchhh… Kontol kamu sodokin dikit napa bob, kurang dalem ni masuknya ke memek mama.” Pekik mama sambil meminta lebih.
“Ihh mama ni, cleppp clleeeppp cleeppp…” Kusentak beberapa kali kontolku sampai mama mendongakan kepalanya, sekali lagi aku menoleh kebelakang, ternyata masih belum ada tanda tanda si bibi.
Konsentrasiku benar benar terpecah saat itu, antara melayani si mama yang horny berat atau mengawasi arah dapur.
“Ohh bob, enak tu yang barusan, kontol kamu nyodok banget kememek mama. Ehmm.. Lagi dong sayang.” Ceracau mama.
“Ohh bob, enak tu yang barusan, kontol kamu nyodok banget kememek mama. Ehmm.. Lagi dong sayang.” Ceracau mama.
Dengan sigap, aku angkat sedikit pinggul mamaku, kuambil ancang ancang, mama menoleh kearahku lalu kuhujamkan keras keras batangku yang berdiri bak tombak itu sedalam dalamnya kememek mama, sampai mama kelojotan, kepala mama mendongan dongak, kedua tanganya meremas pahaku kuat kuat menahan sodokan nikmat dariku. Tak kuhentikan sodokanku sampai mama minta ampun,
“Cllokk clookk clokk clokk..”Sampai terdengar bunyi menderu dari ruang keluarga. Mama menutup mulut mama sendiri kuat kuat, supaya teriakan mama tertatahan dan tidak terdengar oleh bibi. Aku masih teru menghujamkan senjataku kememek mama, sampai pada akirnya aku hentikan dan tubuh mama tiba tiba ambruk kebelakang ke arahku. Punggungya bersender lemas ke wajahku, kedua tanganya lungkai menggantung dan nafasnya tersengal sengal seolah kuwalahan mengatasi hujaman kontolku kememeknya tadi.
Aku tak berhenti, mama yg sedang lemas kupegang perutnya dari arah
belakang kudekap dan ku tekan kebawah, terasa kontolku terbenam
seluruhnya kedalam memek mama. Sampai akirnya keluar suara dari mulut
mama.
“Uchhh bob, ampun bob, ampun.. Kontol kamu panjang banget, ohh… sodokanmu barusan buat mama orgasme hahh.. Hahh.. Hahh.. Kamu diemin dulu ya sayang kontol kamu, mama masih lemes.” Bilang mama sambil ngos ngosan.
“Hehehe mama sih nantangin, kontol bob jadi emosi kan. Enak ma orgasmenya barusan? Hebat kan kontol bobby?” Balasku,
“Iya iya sayang, mama kasih 2 jempol buat kontol kamu. Huhhh.. Gak enak lagi sayang, enak banget barusan tu, sodokan kontol kamu tadi adalah sodokan paling nikmat yang pernah mama terima.”Jawab mama sambil mengacungkan 2 jempotnya kebelakang kearahku, aku sangat bangga mendengar opini mama barusan. Memek mama masih terasa menjepit kontolku, karena kondisi kontolku saat itu masih tertancap dan dengan keadaan masih siap tempur.
“Uchhh bob, ampun bob, ampun.. Kontol kamu panjang banget, ohh… sodokanmu barusan buat mama orgasme hahh.. Hahh.. Hahh.. Kamu diemin dulu ya sayang kontol kamu, mama masih lemes.” Bilang mama sambil ngos ngosan.
“Hehehe mama sih nantangin, kontol bob jadi emosi kan. Enak ma orgasmenya barusan? Hebat kan kontol bobby?” Balasku,
“Iya iya sayang, mama kasih 2 jempol buat kontol kamu. Huhhh.. Gak enak lagi sayang, enak banget barusan tu, sodokan kontol kamu tadi adalah sodokan paling nikmat yang pernah mama terima.”Jawab mama sambil mengacungkan 2 jempotnya kebelakang kearahku, aku sangat bangga mendengar opini mama barusan. Memek mama masih terasa menjepit kontolku, karena kondisi kontolku saat itu masih tertancap dan dengan keadaan masih siap tempur.
Kubiarkan tubuh mama bersender kedadaku, aku sedikit rangsang itilnya
menggunakan jari tangan kananku, sembari ketekan tekan perlahan
kontolku.
“Ma, bob lanjutin ya.. Nanggung nih ma, sperma bob belum dikeluarin.”Pintaku.
“Terserah kamu sayang, mama masih lemes. Kamu aja sekarang yang kerja ya, entotin memek mama sampe keluar sperma kamu, keluarin didalem memek mama saja gpp sayang.”Pasrah mama.
“Terserah kamu sayang, mama masih lemes. Kamu aja sekarang yang kerja ya, entotin memek mama sampe keluar sperma kamu, keluarin didalem memek mama saja gpp sayang.”Pasrah mama.
Kemudian ku keluar masukan perlahan kontolku kedalam memek mama,
sambil menikmati seluruh tubuh mama, mulai memeknya aku maenin, itil
mama aku pilin pilin, dada mama pun aku jamah, aku remas, mama pasrah
saja dan sedikit mendesah desah, tak lama aku menikmati semua itu dan
akirnya terasa spermaku sudah mulai menggumpal dan ingin meledak,
dekikit aku tekan, hampir sampai, aku tahan sekuat tenaga dan akirnya
jebol juga aliran deras sperma keduaku untuk mama. Kali ini aku
keluarkan semua kedalam memek mama. Nikmat terasa didalam memek mama.
Kakiku mengejang hebat, kuremas kuat kedua big boob mama. Dan kemi
berdua tuntas.
Selang tak berapa lama, tenaga mama sudah pulih kembali dan mulai
mengangkat tubuhnya dari tubuhku sampai kontolku terlepas, mama berdiri
didepanku kan mengadahkan telapak tanganya dibawah memek mama, terlihat
cairan surga dari memek mama mengalir menetes ketelapak tangan mama
bercampur dengan sperma kejantananku yang lumayan banyak. Kemudia mama
mengambil tisue dan menglapi cairan itu sampai bersih dari telapak
tangan mama.
Aku merapikan kembali celanaku, sedangkan mama masih sibuk menglapi
memeknya yg basah sambil berdiri didepanku. Kami sudah terbuai beberapa
menit yang lalu, bahkan kami tidak tau entah si bibi melihat kami atau
tidak saat itu.
“Mama nakal,” kataku sambil tersenyum kearah mama.
“Hihihi… Asik kan yang barusan sayang.” Jawab mama sambil merapikan dasternya kembali. Setelah itu mama duduk disampingku dan mencium pipi kananku, kuambil remote dan sikap kami kembali normal seolah tidak terjadi apa apa.
“Hihihi… Asik kan yang barusan sayang.” Jawab mama sambil merapikan dasternya kembali. Setelah itu mama duduk disampingku dan mencium pipi kananku, kuambil remote dan sikap kami kembali normal seolah tidak terjadi apa apa.
Hari demi hari berlalu, hubunganku dengan mama semakin menjadi jadi,
bahkan ritme hubungan seks kami semakin meningkat, rasa sayang sebagai
seorang ibu dan anak sudah hilang berganti rasa sayang antara sepasang
kekasih, kami tau ini adalah hal yang tidak boleh seharusnya terjadi.
Apa daya mama yang kesepian dan aku yang dalam masa puber, dengan rasa
keingin tauan yang besar tentang hubungan lain jenis.
Lama kelamaan ada rasa yang mengganjal diotaku, sedikit demi sedikit
aku mulai merasakan adanya rasa takut, aku takut andai papa tau, papa
pasti akan membunuhku. Ketakutanku semakin bertambah dimana saat itu aku
mendengar sendiri pembicaraan mama dan papa ditelefon jika papa akan
pulang hari minggu ini, aku tau mama dan aku saling menjaga rahasia
kami, tetapi rasa takut tetap ada dalam pikiranku. Aku tidak sadar jika
rasa takutku ini ternyata membuat sikapku terhadap mama sedikit berubah.
Aku memang jadi sering melamun, dalam sehari bahkan aku jarang
mengobrol dengan mama, dan lebih banyak diam, aku sungguh tidak
menyadari akan hal itu.
Puncaknya, pada siang itu aku mendekati mama yang sedang duduk didepan televisi diruang keluarga.
“Nonton apa ma?” Kusapa mama dengan mengambil posisi duduk disampingya.
“Nonton apa aja yang bisa ditonton!”Jawab mama jutek.
“Lah kok kayak gitu ma jawabnya, jutek amat.. Mama marah?” Balasku,
sambil kupegang telapak tangan mama, mama pun membalas dengan menarik
tanganya dari genggamanku. Kemudian mama memandang wajahku dengan raut
wajah sembab, seoalah jika mama sedang sedih dan mama berkata.
“Mama enggak marah, mama sedih, kenapa akhir akhir ini sikap kamu
jadi aneh, apa kamu sudah enggak mikirin mama lagi, kamu sudah enggak
sayang mama lagi sepertinya Bob!” Jawab mama dengan mata berkaca kaca.
Seketika aku memeluk mama erat erat, dan mamapun membalas pelukanku
dengan erat.
“Ma? Lihat bobby, gak ada orang yang bobby sayang selain mama bobby.
Bobby gak akan nyakitin dan buat sedih mama.” Jelasku ke mama.
Aku sangat merasa bersalah kala itu, tak kusangka mama sangat menaruh
hati kepadaku, ini membuktikan bahwa mama menganggapku lebih dari
seorang anak, bahkan mama sedih dan menangis ketika melihat sikapku
belakangan ini yang dikiranya aneh. Padahal hal itu tidak ada hubunganya
dengan mama, ketakutan akan ketahuanlah yang membuat diriku seolah
menjauh dari mama. Itu yang dilihat mama terhadapku belakangan ini,
padahal aku sangat sayang padanya, aku sangat iba dengan mama, aku
sangat tidak terima melihat mama bersedih atas diriku kali ini. Dan
sekarang aku harus berusaha memberi pengertian pada mama supaya
pikiranya menjadi lebih tenang. Kemudian aku berkata lagi pada mama.
“Ma? Maafin bob ya ma, akhir akhir ini bobby memang lagi bayak
pikiran, tapi asal mama tau, sikap bobby gak pernah berubah sama mama,
terutama rasa sayang bobby ke mama, mama jangan sedih lagi ya, bob jadi
ngerasa bersalah kalo mama kayak gini.” Kupegang kedua pipinya yang
memerah dengan kedua telapak tanganku, kucoba memberi pengertian ke
mama, dan akirnya mama bisa mengerti.
“Bobby sayang mama kan? Jangan bikin mama sedih lagi ya bob? kalo
memang ada masalah kan bisa kita bicarakan bersama.” Jelas mama. Dan
akhirnya suasana mulai mencair.
“Sayang banget ma, mama adalah mama sekaligus kekasih bobby. Aku sayang mama.” Jelasku sambil mencium kening mama.
“Ya sudah, mama jadi sedikit lega sekarang, trus memangnya ada
masalah apa sayang? Kok sampe segitunya sikap kamu akir akir ini ke
mama?” Tanya mama terheran heran.
“Bobby cerita ya ma, bob kemaren denger mama telfonan sama papa, papa mau pulang kan ma minggu ini?.” tanyaku ke mama.
“Iya sayang bener. Eh bentar dulu, ohh jadi kamu gak seneng gitu kalo
papa pulang ya? Atau mungkin kamu takut kalo papa dirumah trus kita gak
bisa ngapa ngapain gt.” Balas mama.
“Bukan ma bukan, bob cuma takut kalo papa tau hubungan kita ini, mama pasti ngerti kan maksud bobby?” Timpalku ke mama.
“Udah udah, kamu tu mikirnya kejauhan ya sayang, papamu gak akan tau
sayang, memang tau darimana, orang kita kan sudah janji saling
merahasiakanya kan?” Kata mama.
“Iya ma, tapi ini kata hatiku ma, bob bener bener gak tenang, siapa
tau aja papa nyuruh bi yanti atau siapa gt buat ngawasin dirumah. Ya
kan?” Balasku.
“Ehh iya juga ya bob, duhh kamu jangan bikin mama takut juga dong bob,” seketika mama menepuk nepuk dadaku.
“Tu kan, mama aja takut apalagi bob. Jadi gimana sekarang ma? Apa kita introgasi aja si bibi?” Tanyaku ke mama.
“Husss jangan, kita kan cuma mengira ngira aja, belum tentu kan bibi
itu tau hubungan kita, belum tentu juga papamu itu melakukan hal yang
kamu bilang tadi.” Jawab mama.
“Bener juga ya ma, trus trus ma gimana tingkah papa akhir akhir ini,
ada yang beda gak? Kayak dari cara berbicaranya mungkin ma?” Jelasku ke
mama.
“Tenang aja menurut mama papa gak tau apa apa dan gak ada rasa curiga
sama sekali kok sayang. Percaya deh ya sama mama. Tidak ada yang aneh
dari papamu itu sayang. Kamu tu malahan yang aneh dari kemaren!” Sengit
mama sambil memonyongkan mulutnya kearahku.
“Iya iya ma, bobby kan udah minta maaf tadi kan! Namanya juga kawatir ma. Wajar” balasku ke mama.
“Ya sudah, kita lupakan ya sayang, yang penting saling jaga rahasia
dan saling terbuka ya, muachh..” Bilang mama sambil mencium bibirku.
Belum sempat aku membalas kata kata mama, mulutku sudah dihajarnya
bertubi tubi, kesedihan nampak sudah hilang dari muka mama, nafsu mama
sudah mulai merasukinya, aku coba sedikit untuk mengimbanginya, aku
kulum perlahan bibir bawahnya dan sesekali aku gigit gigit kecil.
Perlahan aku lepas kancing baju bagian atas mama dan mama
menghentikan gerakan tanganku tersebut. Sepertinya mama melarang aku
membuka baju mama, mungkin karena posisi kami sedang diruang keluarga
dan ada bibi didapur.
“Kenapa ma?” Tanyaku sambil tetap mengulumi bibirnya.
“Ummhh.. Tahan dulu sayang,ummhhh.. ada bibi dibelakang uumm..ummhh…”Jawab mama sambil mendesah menikmati ciumanku.
“Nanggung ni mam, bob udah naik.” Balasku.
“Hemmhhh.. Aahhh.. Kamu kira kamu aja bob, mama juga udah kepingin kamu entotin, udah berapa hari memek mama kamu anggurin, ahh.. Emm… Trus sayang.”
“Ummhh.. Tahan dulu sayang,ummhhh.. ada bibi dibelakang uumm..ummhh…”Jawab mama sambil mendesah menikmati ciumanku.
“Nanggung ni mam, bob udah naik.” Balasku.
“Hemmhhh.. Aahhh.. Kamu kira kamu aja bob, mama juga udah kepingin kamu entotin, udah berapa hari memek mama kamu anggurin, ahh.. Emm… Trus sayang.”
Timpal mama. Karena mendengar kata kata mama, birahiku semakin memanas. Dengan kasar aku robek baju kemeja mama dan terlepaslah semua kancing bajunya kemana mana, payudaranya yang besar terayun terombang ambing kekanan dan kekiri, dengan cepat aku tangkap buah dada besar itu dan kuremas keduanya, kutarik bra mama hingga putus dan kusambar dengan secepat kilat puting mancung menantang itu. Kukulum, kuhisap dalam dalam, tentunya membuat mama mengerang keenakan.
“Diam ma, pelanin suaranya. Ada bibi.” Dengan sibuk mulutku diarea
dada mama, tanganku berusaha mencari mulut mama dan mendekapnya.
“Sori sayang, mama gak tahan soalnya. Enak baget susu mama kamu hisap hisap tadi. Pindah aja yuk ke kamar kamu.” Pinta mama.
Kemudian kami pindah kekamarku. Kukunci pintu rapat rapat dan mulai
ketelanjangi tubuh mamaku yang sintal itu. Perlahan lahan mulai dari
kemeja yang sudah kurobek tadi, kemudian bra nya. Alhasil mama sekarang
sudah telanjang dada, kubaringkan mama keranjangku, kutindih tubuhnya
dan mulai kunikmati buah dadanya yang sangat ranum itu.
Kemudian perlahan aku kulum puting susu mama yang sudah mengeras itu
bergantian kiri dan kanan. Kumainkan dengan lidah, sesekali aku hisap
hisap.
“Oouuhhh bob, bener bob gitu, emmhhh.. Gigit sayang puting
mama.”Gumam mama. Aku menuruti perintah mama, kugigit gigit kecil ujung
puting mancung mama, sedikit kutarik tarik, terlihat mama sangat suka
kalau putingnya digigit gigit kecil.
“Auu.. Sayang, ahhh enak banget sayang, terusss bob.” Kulirik kepala
mama mendongak keatas sesekali sambil menggigiti bibirnya, tangan mama
pun tak hentinya mengelus menjambaki rambutku, aku sangat suka dengan
dada mamaku yang mengkal ini, dada yang aku idam idamkan sejak lama,
akirnya ku bisa menikmatinya juga.
Belum puas disitu, tanganku tidak tinggal diam, jari jemariku
kuarahkan kebawah menuju celana mama, perlahan aku turunkan resleting
mama, kubuka perlahan dan mulai aku loloskan celananya sedikit demi
sedikit. Sambil tetap kukerjai buah dada mama, Setelah aku berhasil
melucuti celana mama, sekarang tinggal celana dalam berwarna merah yang
dikenakan mama, sengaja aku tidak melepas CD mama, aku singkapkan saja
kesamping dan mulai aku mainkan memek mama yang sudah basah kuyup dengan
cairan surga mama.
“Oohhh… Geli bob, maenin juga itilnya sayang.” Pinta mama.
“Hemm itil mama kenyal banget, enak ya ma kalo diginiin.” Pujiku sambil kugosok gosok itil mama.
“He’emm ahhh… Terussiinn sayang uhh nikmat banget sayang, kamu pinter banget puasin mama.”Racau mama.
“Hemm itil mama kenyal banget, enak ya ma kalo diginiin.” Pujiku sambil kugosok gosok itil mama.
“He’emm ahhh… Terussiinn sayang uhh nikmat banget sayang, kamu pinter banget puasin mama.”Racau mama.
Setelah berapa saat, ambil posisi diujung ranjang dan tubuh mama aku
geser kebawah, aku lepas CD mama, kemudian aku kangkangin kaki mama
lebar lebar, paha mama sangat putih dan mulus, mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki is perfect.
“Ma? Mama tau gak? Kalo mama kayak gini kayak bintang film porno deh,
bobby suka banget sama tubuh mama, mama gak nyesel kan ngelakuin ini
sama bobby?”. Tanyaku disela sela keintiman kami.
“Huss.. Kamu tuh bob, masak mama kayak bintang film porno sih?
berarti kamu sering nonton film porno ya? Hayo ngaku..” Protes mama
sambil menggodaku.
“Loh jangan salah ma, bintang film porno itu tubuhnya malah bagus
bagus ya ma, hehe, mama tau ajah, mana sih yang gak pernah ntn begituan
ma, jaman sekarang lagi.” Balasku kemama,
“Udah ahh, mama malu bob dengernya, orang mama dah tua gini masakkk…
Ouuhh… Pelan sayang, uhhh… Geli bob memek mama, kamu apain sih kok enak
banget.” Belum selesai mama bicara, langsung kusambar belahan memek mama
dengan sapuan lidahku, kujilati seluruh permukaan memek mama mulai dari
itilnya, sampai lubang kewanitaan mama. Tak henti hentinya mama
meracau, aku sengaja memancing mama perlahan lahan supaya mama bisa
lebih binal, aku berusaha mengajak mama sedikit mengobrol tentang hal
hal yang berbau porno disela sela keintiman kami.
“Memek mama bersih ya, gak ada bulunya, bob suka banget deh ma.”
Pujiku kemama sambil jari telunjuku aku benamkan kedalam memek mama.
“Ouhhh yess.. Memek maa.. Auhhh.. Sayang mama gak tahan, uh yeess..
Enak sayang” ceracau mama ketika jariku semakin dalam dan aku korek
korek didalam memek mama, sedangkan tangan kiriku aku gunakan untuk
memilin milin puting mama.
Setelah itu, mama aku suruh untuk ambil posisi doggy. Kupegang
bongkahan pantat mama yang sangat besar, aku remas remas bokong mama
yang putih mulus dan berdaging itu. Sesekali aku cium dan aku jilat,
pantat itu sungguh bikin aku gemas. Pantat sebesar itu sungguh sangat
sexy.
Karena sudah tidak sabar, aku ambil posisi dibelakang mama dan aku
gesek gesekan kepala kontolku ke memek mama, sangat terasa nikmat dan
lengket serta kenyal rasanya.
“Ma, bobby masukin ya kontol bobby.” Tanyaku ke mama.
“Masukin sekarang sayang, memek mama sudah gatal pengen digaruk kontol kamu tuh.”Jawab mama semakin nakal.
“Idih mama sekarang mulai nakal juga ya,” balasku.
“Kan kamu yg ngajari sayang, kamu suka kan kalo mama ngomong nakal gt?” Jawab mama, akirnya mama sudah mulai terbiasa dengan kata kata seperti itu, aku sangat senang mendengarnya.
“Masukin sekarang sayang, memek mama sudah gatal pengen digaruk kontol kamu tuh.”Jawab mama semakin nakal.
“Idih mama sekarang mulai nakal juga ya,” balasku.
“Kan kamu yg ngajari sayang, kamu suka kan kalo mama ngomong nakal gt?” Jawab mama, akirnya mama sudah mulai terbiasa dengan kata kata seperti itu, aku sangat senang mendengarnya.
Perlahan aku mulai memasukan ujung kontolku ke memek mama, sambil aku remas remas bongkahan pantat sexy itu.
“Slluupp…” Masuk sebagian kontolku kedalam memek mama, ku ulangi dan semakin dalam aku masukan, terasa sangat dalam sekali lubang itu, menjepit dan menghisap saat aku tarik kontolku setengahnya.
“Slluupp…” Masuk sebagian kontolku kedalam memek mama, ku ulangi dan semakin dalam aku masukan, terasa sangat dalam sekali lubang itu, menjepit dan menghisap saat aku tarik kontolku setengahnya.
“Enak sayang, entotin mama sayang, lebih cepat sayang.”Pinta mama.
Kemudian aku menaikan ritme kocokan kontolku kedalam memek mama, cairan bening terus mengalir dari memek mama, semaking licin dan semakin nikmat jika disodok lebih dalam. Kulihat mama sedang merem melek saat aku percepat kocokanku.
“Ohhhh.. Yess.. Yes .. Ohh.. Lagi sayng, trus.. Ahh… Entotin mama
sayang, puasin mama sayang.” Gumam mama tak henti hentinya. Keringat
mulai bercucuran, tubuh mama dan tubuhku kini berbalut keringat nikmat,
indah sekali tubuh mamaku ini jika dilihat dari posisi belakng dengan
posisi doggy.
“Plakk.. Slup.. Slupp.. Slup.. Plakk.. Ohhh ma, memek mama enak
banget, kontol bob jadi geli.” Aku tampar tampar pantat mama sembari
kukocok kontolku lebih cepat. Kami berdua bagai anjing kesetanan, seisi
ruangan terasa semakin memanas, hujaman demi hujaman kontolku membuat
suara berkecipak didalam kamarku.
Kemudian setelah beberapa saat, aku peluk tubuh mama dari belakang
dan aku tegakan tubuh mama, kuremas remas buah dada mama dari belakang
sambil kuentot memeknya. Kuciumi leher mama dan mama membalas dengan
ciuman dasyatnya kearahku dari samping, kedua tangan mama diarahkan
kebelakng menjambak rambutku, sakit sudah tidak aku rasakan, karena
hanya rasa nikmat yang kami rasakan saat itu.
Hampir 15 menit aku entotin mama dari arah belakang, sekarang aku
minta mama untuk duduk diatasku yang sedang terlentang. Ya benar, kami
sekarang dalam posisi WOT. Dengan posisi ini aku bisa merasakan hujaman
memek mama dan aku bisa memandangi seluruh tubuh sintal mama serta
mengekploitasi big boob mama.
Mama semakin binal, karena mama sekarang dalam posisi jongkok dan
sibuk menghujam hujamkan tubuhnya naik turun, kedua telapak tangan mama
bertumpu diatas dadaku, mama aktif bekerja sedangkan aku sibuk menikmati
genjotan si mama dan meremas remas dada besarnya.
“Ouuu.. Ye.. Ummm.. Ahhh… Fuck, yess.. Yes yes.. Ahhh..” Mulut mama
tak henti hentinya meracau. Ini semakin membangkitnya gairahku. Akirnya
aku imbangi dengan sentakan sentakan keras seirama dengan gonjotan mama.
“Ohh damnn.. Fuckk, bitch.. Ohh..” Ceracauku tak mau kalah dengan mama. Mama bak kesetanan, mulutnya yang tidak bisa diam aku sumpak dengan jari jariku.
“Ohh damnn.. Fuckk, bitch.. Ohh..” Ceracauku tak mau kalah dengan mama. Mama bak kesetanan, mulutnya yang tidak bisa diam aku sumpak dengan jari jariku.
Dari arah bawah kuperhatikan wajah mama, wajah yang sangat cantik,
wajah itu adalah wajah mama kandungku yang sedang sibuk menggenjot
tubuhnya diatas tubuh anak kandungnya sendiri. Sungguh perasaan yang
aneh. Tak kusangka ini terjadi dan dia adalah mamaku sendiri. Sesaat
setelah itu aku dekap mama, dan menghentikan gerakan kami. Kucium bibir
mama dengan lembut, kubelai belai pipinya dengan kedua telapak tanganku,
nafasnya terburu dan detak jantungya berdebar kencang. Kontolku masih
tertancap dalam memek mama.
“Ma, makasih ya ma sudah memberikan tubuh mama sama bobby.” Tiba tiba
saja kata kata itu keluar dari mulutku. Mama tercengan serta
menghentikan ciumanya, dan terlihatlah wajah bersemu dengan mata berkaca
kaca disertai senyum indah dari mama.
“Asal bob senang mama rela apa saja untuk anak mama, tubuh ini sekarang seutuhnya untuk bobby, bobby boleh pakai sesuka bobby.” Balas mama dengan nada lembut. Aku sangat senang, damai rasanya dibenaku mendengar kata kata itu dari mama.
“Asal bob senang mama rela apa saja untuk anak mama, tubuh ini sekarang seutuhnya untuk bobby, bobby boleh pakai sesuka bobby.” Balas mama dengan nada lembut. Aku sangat senang, damai rasanya dibenaku mendengar kata kata itu dari mama.
“Bob sayang mama, mama adalah kekasih bobby mulai sekarang, bobby
tidak akan cari pengganti mama, selamanya hanya ada bobby dan mama.”
Balasku sambil membelai rambut mama dengan lembut, kuhapus air mata
mama. Romantis sekali, suasana menjadi hening dan tenang disela sela
pergumulan panas ini.
“Makasih sayang, mama gak nyesel pernah ngelakuin ini sama bobby,
karena mama sayang sekali sama bobby, jika bob mau, bobby boleh hamilin
mama, mama mau mengandung anak dari bobby!” Tegas mama.
Kaget bukan main, mama selalu memberiku kejutan kejutan besar yang
tak pernah aku duga. Ada rasa bersalah bercampur dengan bangga dalam
benaku. Tak kusangka mama ternyata memberikan seluruh hidupnya untuku.
“Maafkan aku mama” kataku dalam hati.
“Hey.. Kok diem sayang?” Kata mama, menyadarkanku dari lamunan.
“Ma? Mama gak becanda kan? Mama serius?” Tegasku.
“Heeemmmm… Serius gak ya.” Canda mama sembil menatapku tajam.
“Tu kan.. Mama ni ada da aja deh, bobby jadi takut ni ma, gimana nanti kata papa.” Balasku.
“Bob, mama udah jatuh cinta sama bobby, gpp kan kalo mama punya buah hati dari orang yang mama cintai? Papa tidak akan tau asalkan kita tetap menjaga rahasia ini.” Jawab mama meyakinkanku.
“Bobby juga cinta sama mama, bobby mau kok memberikan anak untuk mama.” Jawabku.
” Huuuffff… Hamilin mama sekarang bob, mama sudah siap, mama sudah pikirkan ini matang matang sejak lama, mama sudah persiakan, mama juga sedang masa subur sekarang.” Balas mama dengan menarik nafas panjang.
“Baik, jika ini kemauan mama, bobby penuhi keinginan mama.” Kujawab sambil mengenggam kedua telapak tangan mama.
“Hey.. Kok diem sayang?” Kata mama, menyadarkanku dari lamunan.
“Ma? Mama gak becanda kan? Mama serius?” Tegasku.
“Heeemmmm… Serius gak ya.” Canda mama sembil menatapku tajam.
“Tu kan.. Mama ni ada da aja deh, bobby jadi takut ni ma, gimana nanti kata papa.” Balasku.
“Bob, mama udah jatuh cinta sama bobby, gpp kan kalo mama punya buah hati dari orang yang mama cintai? Papa tidak akan tau asalkan kita tetap menjaga rahasia ini.” Jawab mama meyakinkanku.
“Bobby juga cinta sama mama, bobby mau kok memberikan anak untuk mama.” Jawabku.
” Huuuffff… Hamilin mama sekarang bob, mama sudah siap, mama sudah pikirkan ini matang matang sejak lama, mama sudah persiakan, mama juga sedang masa subur sekarang.” Balas mama dengan menarik nafas panjang.
“Baik, jika ini kemauan mama, bobby penuhi keinginan mama.” Kujawab sambil mengenggam kedua telapak tangan mama.
Aku sudah siap, apapun resikonya kami berdua akan menghadapinya.
Setelah aku yakin, kemudian aku mencabut kontolku yang sedari tadi
memang masih terbenam didalam memek mama. Setelah itu aku posisikan mama
terlentang kulebarkan kakinya, perlahan aku masukan kontolku yang masih
tegang, kugenggam kedua telapak tangan mama erat erat, kulihat senyum
bahagia diwajah mama, kumasukan dan kukeluarkan kontolku perlahan dan
aku siap memberikan anak untuk dia,mamaku. Kudekati wajah mama, aku
bisikan kata kata penuh kasih sayang kepadanya.
“Aku sayang mama, ini untuk mama.. Emhh…. Emmhhh.. Emmhhhh..” Kutekan dalam dalam kontolku serta kedua kaki mama disilangkan kepinggangku kemudian ditekanya tubuhku supaya kontolku semakin dalam menyentuh pintu rahimya dan, menyemburlah benih benih anaku untuk mamaku . Aku tak sanggup melihat wajah mama, hanya kudengar erangan dan suara lirih dan isakan tangis bahagia darinya.
“Eeemmmmhhhhhhh… Bobbb…,” hanya itu yang kudengar dari mulut mama.
Kami berdua terdiam, aku peluk tubuh mamaku erat erat, tidak ada satu
kata keluar dari mulut kami berdua, jantung mama terasa berdetang
sangat keras, aku yakin mama juga merasakan sebaliknya. Belum berani aku
bangkit dan menatap wajah mamaku, hingga berapa saat aku mendengar kata
lembut dari mama.
“Makasih sayang,”
Bersambung…
0 Response to "Mama Impian 2"
Posting Komentar