Perkenalkan namaku bobby, pelajar SMA kelas XII disalah satu SMA di
Jakata. Aku anak kedua dari 2 bersaudara. Sebelumnya kuperkenalkan
kakaku Mona 23th. Kakaku kini duduk dibangku perkuliahan di kota
Yogyakarta. Kak Mona jarang pulang kecuali pas liburan atau sengaja
ingin pulang saja. Dan karena papa bekerja diluar daerah, sementara
dirumah aku tinggal bertiga dengan mama, ditambah dengan satu orang
pembantu rumah tangga.
Sedangkan papa, papa seorang yang ambisius. Papa sangat mengutamakan
kesejahterahan keluarganya. Sebagai seorang pengawas disebuah perusahaan
minyak, papa jarang berada dirumah, mungkin 1-2 bulan papa belum tentu
pulang, itu dikarenakan tempat kerja papa yang berada dilepas pantai
disebuah RIG (tempat pengeboran minyak di lepas pantai).
Untuk masalah kehidupan ekonomi keluarga kami bisa dibilang sangat
tercukupi, meskipun begitu aku dan mama tidaklah manja, bahkan dirumah
pun mama dan aku sering mengerjakan pekerjaan rumah masing masing,
meskipun ada Bi Yanti seorang pembantu rumah tangga dirumah kami.
Sebagai gambaran, mama kini berumur 38th, meskipun sudah semakin
berumur, satu yang paling aku kagumi yaitu tubuhnya yang sangat sintal,
kulit putih dengan wajah yang keibuan, apalagi dengan buah dada mama
yang berukuran 36 dengan cup H membuat semua pria yang melihatnya akan
nenelan ludah. Bahkan aku sendiri sering mencuri curi pandang ketika
didekat mama. Untuk masalah penampilan mama sangat cuek, terutama saat
santai dirumah, meski sudah mulai berumur, aku kira pakaian sehari hari
ketika dirumah maupun diluar tidak menunjukan kalo mama sudah berumur.
Paling sering kalau sedang santai dirumah, kadang hanya mengenakan
tanktop putih kesukaanya dengan belahan dada rendah celana pendek kolor.
Tentu saja pakaian itu tak sanggup menutupi semua tubuh mama, terutama
bagian dada mama yang menurutku sangat besar, terkadang sebagian
terselip disamping kanan, kadang kiri, kadang juga waktu merunduk gak
sadar kalau big boobs nya menggantung gantung, tentu saja hal itu sangat
menggangu libidoku, aku sudah tidak perduli lagi kalau dia adalah mama
kandungku, bahkan semakin beraninya aku mengintip mama mencari celah
ketika sama sedang tidur, terutama saat tidur didepan tv diruang
keluarga.
Pernah suatu hari kulihat mama sedang tertidur disofa dengan posisi
miring, sengaja aku melirik kearah belahan dadanya yang terjepit
lenganya, karena mama tidurnya sangat pulas, aku mencoba utuk sedikit
berbuat nakal, sebelumnya ku perhatikan sekitar, takut kepergok si bibi.
Setelah kurasa aman sengaja kusenggol kakinya dan ternyata mama tidak
merespon, karena pulas banget, akirnya dengan sangat hati hati aku
tarik sedikit tanktop yang menutupi sebagian dadanya sedikit kebawah dan
hasilnya, dada mama terbuka sebaian yg atas hal ini membuat penisku
kelojotan, baru kali ini aku bisa melihat big boob mama sedekat ini,
bahkan aku berani sedikit menyentuhnya, kenyal dan empuk sekali rasanya,
lembut dan berbaging, ingin sekali aku meremasnya tapi belum saatnya
dan aku pun belum berani, mama pasti akan sangat marah kalau tau aku
melakukan hal itu. Akirnya aku urungkan niatku untuk melakukanya. Belum
lagi ada bibi, pikiranku saat itu sangat gelisah antara takut ketauan
dan penasaran. Akirnya aku urungkan niatku kali ini. Aku sedikit
bersabar untuk menunggu waktu yang tepat.
Hari minggu, aku berencana mengulangi kejadian minggu lalu, aku
bersabar menunggu mama tertidur, pas banget mama pakai tanktop dan kolor
pendek warna merah bergaris putih. Aku kedapur kulihat bibi gak ada,
aku cari kekamarnya ternyata bibi sedang tidur. Akirnya aku dapat
kesempatan kedua.
Kemudian aku keruang keluarga, aku hampiri mama yang sedang duduk disofa menonton tv.
“Nonton acara apaan sih ma, daritadi cuma dipindah pindahin aja chanelnya?” Tanyaku heran ke mama.
“Eh bob, gak tau nih.. Acaranya kok gak ada yang bagus ya.”Jawab mama.
“Lah mama kan biasanya juga nonton FTV kan? Tumben sekarang bilang gak bagus”. Balasku.
“Iya juga sih sayang, kamu mau nonton? Ni remote nya, mama mau tidur siang aja ya.”Kata mama.
“Oh mama kecapekan mungkin, mama tidur aja disini (disofa) mam, biar bob duduk dibawah nemenin mama sambil nonton tv.” Bujukku ke mama.
“Ya sudah, mama tidur dulu ya sayang, tapi kamu jangan duduk dibawah ya, kamu duduk disofa aja, mama mau pinjem paha kamu buat bantalin kepala mama. Boleh kan sayang?” Pinta mama sambil mulai meletakan kepalanya diatas paha kananku sambil posisi tidurnya miring kearah televisi.
“I..I..Iyaaa mam, gpp kok ma?”Kaget aku mendengarnya, gak nyangka akan semudah ini, sepertinya rencanaku akan berhasil kali ini.
“Nonton acara apaan sih ma, daritadi cuma dipindah pindahin aja chanelnya?” Tanyaku heran ke mama.
“Eh bob, gak tau nih.. Acaranya kok gak ada yang bagus ya.”Jawab mama.
“Lah mama kan biasanya juga nonton FTV kan? Tumben sekarang bilang gak bagus”. Balasku.
“Iya juga sih sayang, kamu mau nonton? Ni remote nya, mama mau tidur siang aja ya.”Kata mama.
“Oh mama kecapekan mungkin, mama tidur aja disini (disofa) mam, biar bob duduk dibawah nemenin mama sambil nonton tv.” Bujukku ke mama.
“Ya sudah, mama tidur dulu ya sayang, tapi kamu jangan duduk dibawah ya, kamu duduk disofa aja, mama mau pinjem paha kamu buat bantalin kepala mama. Boleh kan sayang?” Pinta mama sambil mulai meletakan kepalanya diatas paha kananku sambil posisi tidurnya miring kearah televisi.
“I..I..Iyaaa mam, gpp kok ma?”Kaget aku mendengarnya, gak nyangka akan semudah ini, sepertinya rencanaku akan berhasil kali ini.
Jantungku berdetak kencang, belum apa apa padahal, mungkin karena gugup.
Kulirik mama sudah terlelap, sayangnya posisinya terlalu miring
kedepan dan tangan kananya diarahkan kedepan menutupi kedua belah
dadanya, sehingga aku tidak dapat melihat dari arahku duduk. Mungkin
mama tai kalau dadanya yang besar tak mampu tertutupi semua oleh
tanktopnya itu, atau takut atau malu terlihat olehku.
Tidak kurang akal, sesaat setelah berapa lama kutunggu mama terlelap,
sengaja sedikit kugerakan pahaku sehingga membuat mama bergerak karena
terbangun, dan akirnya mama membenarkan posisi tidurnya dengan
terlentang dengan muka menghadap keatas, sehingga kedua dadanya yang
masih terbungkus tanktop terekpose dengan bebas. Mungkin mama setengah
tertidur, sehingga membiarkanya tidak ditutupi tangan lagi, lantaran
tidak sadar karena ngantuknya.
Pemandangan yang belum pernah aku alami sebelumnya, mama tidur
dipangkuanku, kapan lagi pikirku bisa kayak gini. Ingin sekali aku
meremasnya dengan kedua tanganku.
Perlahan kesenggol tangan mama, pura pura gak sengaja. Dan teryata
mama tidak merespon, mungkin mama sudah pulas, akirnya sedikit berani
kuintip belahan big boob mama, dengan sedikit merunduk, entah kenapa
jantungku berdetak kencang saat itu.
“Uhhh mam dada mama kok indah baget gini sih, kontolku jadi nyut nyutan nih mam,”godaku dalam hati.
Perlahan tapi pasti hal ini membuat kontolku mulai ON, sedikit
ketakutanku, aku berpikir takut mama mengetahuinya, bagaimana tidak
posisi kepala mama ada disamping kontolku waktu itu, andaikan mama
terbangun pasti mama merasakan kerasnya batang kontolku yang sedari tadi
sudah ON. Aku berpikir kalau mama memang sedang kecapean, makanya dia
tidurnya lelap banget, sampai sampai gak tau kalau sedang dinakalin sama
anaknya sendiri.
Aku mulai semakin berani, aku singkirkan tangan kanan mama dari
perutnya, perlahan lahan, dan akirnya berhasil. Belum cukup sampai situ,
akirnya aku tarik bawahan tanktop mama sampai atas pusar, kupaksa lebih
naik lagi ternyata tidak bisa karena bagian bawah tertindih
punggungnya. Tapi gak apa, lumayan lah bisa dapat perut mama dan
pusarnya yang sexy, kulitnya putih bersih tanpa cacat sedikitpun. Aku
mengelusnya perlahan, “uhh… terasa lembut sekali, sedikit berlemak dan
menggairahkan.” Gumamku.
Puas area perut, aku mulai mencari jalan didaerah big boob mama.
Sekarang aku sedikit mencoba menurunkan atasan tanktopnya bagian kanan dan kiri melalui pundaknya, dan akirnya berhasil.
Kini big boob mama setengahnya sudah terbuka hanya saja tertutup oleh bra berwarna merah muda dengan ikatan tali dilehernya, bra itu terlihat sempit, seperti tidak mampu menampung dadanya yang sangat besar itu.
Sekarang aku sedikit mencoba menurunkan atasan tanktopnya bagian kanan dan kiri melalui pundaknya, dan akirnya berhasil.
Kini big boob mama setengahnya sudah terbuka hanya saja tertutup oleh bra berwarna merah muda dengan ikatan tali dilehernya, bra itu terlihat sempit, seperti tidak mampu menampung dadanya yang sangat besar itu.
Karena takut mama terbagun aku hanya berani membukanya hanya sebatas
itu saja, aku mulai meraba dan meremas buah dada mama dari luar bra nya.
Ingin sekali rasanya sambil onani dengan meremas big boob mama.
Perlahan lahan, sedikit kugeser posisi dudukku, sehingga aku bisa
membuka resletingku, dengan susah payah akirnya berhasil dan dengan
cepat kukeluarkan kontolku yang sudah siap dionani.
Kukocok kocok naik turuh seirama dengan remasan tanganku ke dada mama.
“Uchh.. Nikmat sekali mamm, dada mama bagus banget..” Ceracau mulutku.
Aku sudah hilang kendali, tak kusia siakan momen kali ini. Kukocok secepat mungkin, aku menikmati sensasi luar biasa itu.
Sangking cepetnya aku tidak sadar kalau gerakanku membangunkan mama,
“Emhhh…” Desah mama,
Aku sangat kaget, aku menghentikan gerakan mengocok dan meremas dada mama. Apakah mama tau apa yang aku lakukan. Tapi saat itu mata mama masih terpejam. Mungkin mama hanya mengigau saja.
Akirnya aku lanjutkan kembali meremas dada mama dengan lembut,
kunikmati inci per inci kelembutan buah dada mama yang sebesar melon
itu, sekarang remasanku berubah semakin keras, aku remas bergantian
kanan dan kiri, kocokanku pun semakin kupercepat. Ingin sekali aku
menyusupkan tanganku kedalam bra nya yang masih tertutup itu. Tapi tiba
tiba.
“Oops..”Kagetku.
Tiba tiba tangan mama mencengkram tanganku yang sedang meremas big boobs nya dengan cepat. Aku diam dan tak berani bergerak.
“Mati aku, mama tau aku sedang mengerjainya. Apa yg harus aku lakukan.”Pikirku dalam hati.
Belum sempat aku bergerak, tiba tiba tangan mama menarik tangan ku yg berada diatas bra dan memasukan tanganku kedalamnya, sehingga telapak tanganku kini tepat mendarat diatas bukit indah milik mamaku.
Tiba tiba tangan mama mencengkram tanganku yang sedang meremas big boobs nya dengan cepat. Aku diam dan tak berani bergerak.
“Mati aku, mama tau aku sedang mengerjainya. Apa yg harus aku lakukan.”Pikirku dalam hati.
Belum sempat aku bergerak, tiba tiba tangan mama menarik tangan ku yg berada diatas bra dan memasukan tanganku kedalamnya, sehingga telapak tanganku kini tepat mendarat diatas bukit indah milik mamaku.
“Ohhh gods.. Ternyata mama”. Kaget, senang, aneh, bercampur campur
semua rasa heran dikepalaku. Kemudian mama menarik tanganya dari
tanganku dan membiarkan tanganku menempel menyusup didalam bra dan
bergumul dengan payudaranya.
Kulihat mata mama masih terpejam, apa maksutnya, aku juga masih belum
bisa berpikir, entah apa mama sadar atau tidak yang pasti ibarat jalan
sudah terbuka lebar, kemudian terdengar beberapa kata dari mulut mama.
“REMAS Sayang!”.
” Deg!” Jantungku terdiam, tak sepatah katapun keluar dari mulutku, perlahan aku mulai menuruti kata mama. Mungkin mama menginginkanya juga. Aku mulai rileks dan darahku semakin mengalir deras menggumpal dikepalaku. Entah apa yang sedang terjadi, hal yang imposible, tapi bisa terjadi juga.
Terasa putingnya yang sudah semakin mengeras didalam bra. Daging kenyalnya pun semakin hangat.
“Ohh inikah rasanya payudara wanita.” Ceracauku dalam hati.
Kuremas remas, kupilin pilin, kutarik, kupelintir, aku mulai mengeksploitasi big boob mamaku. Tak kusia siakan, kunikmati sepuasku. Semakin cepat kukocok kontolku, sampai mengeluarkan lendir bening, kontolku terasa panas dan ngilu.
“Ohh inikah rasanya payudara wanita.” Ceracauku dalam hati.
Kuremas remas, kupilin pilin, kutarik, kupelintir, aku mulai mengeksploitasi big boob mamaku. Tak kusia siakan, kunikmati sepuasku. Semakin cepat kukocok kontolku, sampai mengeluarkan lendir bening, kontolku terasa panas dan ngilu.
“Uhhh terasa sebentar lagi aku akan klimaks.” Gumamku. Aku tak peduli lagi, semakin cepat kukocok dan Crooot.. Crott..
Kukeluarkan semua isi kontolku, begitu banyak sehingga mengenai pipi dan kening mama.
Kukeluarkan semua isi kontolku, begitu banyak sehingga mengenai pipi dan kening mama.
Nafasku tersengal sengal, aku coba untuk memulihkan tenaga, kulihat
raut wajah mama sedikit bersemu dan sedikit senyum terbentuk dibibirnya.
Nakalnya lagi, mata mama pun sampai sekarang masih terpejam, tidurnya
pun tidak berubah, seperti tidak terjadi apa apa.
Aku mulai mengeluarkan tanganku dari dekapan dada mama. Dan
merapikanya kembali seperti semula. Tak habis pikir tentang apa yang
terjadi barusan, sungguh sesuatu yang tidak pernah aku harapkan akan
terjadi. Yang paling membuatku senang adalah, ternyata mama
menginginkanya juga. Aku sengaja tidak membersihkan spermaku yang
berceceran dikening dan pipi mama. Mama tidak akan protes pikirku,
lagian mama semakin cantik ketika saat itu bayak bercecer spermaku
diwajahnya. Mama ku ternyata binal, aku akan semakin berani, aku
menginginkan lebih dari ini, aku harus bisa menikmati seluruh tubuh
mamaku. Ini adalah awal, permulaan, suatu jalan yang diberikan mama
kepadaku untuk bisa menikmati tubuhnya. Aku tidak akan menyia nyiakan
kesempatan ini.
“Trims mom, I Love U.” Gumamku.
Lemas badanku, akirnya aku senderkan kepalaku dan memejamkan mata. Kini posisi mama miring menghadap perutku, tangan kanan kutaruh diatas pinggulnya dan kami berdua tertidur lelap siang itu…
Lemas badanku, akirnya aku senderkan kepalaku dan memejamkan mata. Kini posisi mama miring menghadap perutku, tangan kanan kutaruh diatas pinggulnya dan kami berdua tertidur lelap siang itu…
Setelah berapa lama perutku terasa lapar dan aku terbangun dari
tidurku, aku sudah tidak melihat kehadiran mama dipangkuanku lagi,
mungkin mama sudah bangun dari tadi, karena sekarang sudah hampir sore.
Kenapa mama tidak membangunkanku, mungkin mama malu atau marah, masih banyak tanda tanya didalam kepalau saat ini.
Aku belum berani untuk berdiri, apalagi bertemu muka dengan mama.
Coba kuingat kembali kejadian tadi, aku masih tidak percaya, seperti mimpi saja disiang bolong. Dibalik lamunanku, tiba tiba terdengar suara mama dari belakang.
Kenapa mama tidak membangunkanku, mungkin mama malu atau marah, masih banyak tanda tanya didalam kepalau saat ini.
Aku belum berani untuk berdiri, apalagi bertemu muka dengan mama.
Coba kuingat kembali kejadian tadi, aku masih tidak percaya, seperti mimpi saja disiang bolong. Dibalik lamunanku, tiba tiba terdengar suara mama dari belakang.
“Udah bangun bob? Sepertinya nyenyak banget ya tidurnya?” Sindir mamaku.
“Em mama, bob ketiduran ya ma.” Jawabku sekenanya. Akupun belum berani memandang mama, rasa aneh dan takut bercampur aduk.
“Kenapa sayang? Kok kayaknya lemes gitu.” Tanya mama sambil duduk disampingku.
“Em gpp ma, bob ma.. mau..!” Belum selesai aku bicara, mama sudah menempelkan jari telunjuknya kemulutku, seolah aku diruruhnya berhenti bicara. Mungkin mama sudah tau, karena sebagai seorang ibu pastilah tau apa yg terjadi dipikiran anaknya.
“Ssstt… Sayang? Sini lihat mama, mau tau kok kamu mau bilang apa, sudah sudah ya sayang, mama gak marah kok. Bobby sayang mama kan?” Mama coba mencairkan suasana, sambil menglus rambutku. Tentu saja pikiranku jadi lega sekarang, mengetahui bahwa mama tidak marah kaera kejadian tadi.
“Em mama, bob ketiduran ya ma.” Jawabku sekenanya. Akupun belum berani memandang mama, rasa aneh dan takut bercampur aduk.
“Kenapa sayang? Kok kayaknya lemes gitu.” Tanya mama sambil duduk disampingku.
“Em gpp ma, bob ma.. mau..!” Belum selesai aku bicara, mama sudah menempelkan jari telunjuknya kemulutku, seolah aku diruruhnya berhenti bicara. Mungkin mama sudah tau, karena sebagai seorang ibu pastilah tau apa yg terjadi dipikiran anaknya.
“Ssstt… Sayang? Sini lihat mama, mau tau kok kamu mau bilang apa, sudah sudah ya sayang, mama gak marah kok. Bobby sayang mama kan?” Mama coba mencairkan suasana, sambil menglus rambutku. Tentu saja pikiranku jadi lega sekarang, mengetahui bahwa mama tidak marah kaera kejadian tadi.
“Em I..iya.. Mas, bobby sayang banget sama mama, bob gak mau bikin mama marah. Bob gak mau mama benci bobby, maafin bobby ya ma. Bobby salah.” Dengan sedikit berani, akirnya aku berusaha meyakinkan mama.
“Iya sayang, mama sayang banget sama bobby. Tapi mama minta satu hal ya sayang, jangan sampai papa tau tentang kejadian tadi.” Jawab mama.
“Bob janji ma, gak akan ada yang tau ma.”Timpalku.
“Ya sudah, kamu pasti lapar kan, ayo makan dulu, mama juga belum makan siang, tadi mama bikinin nasi goreng buat kita, soalnya bibi keluar, katanya mau menjenguk sodaranya yang sedang sakit di RS.”
Selesai makan bersama mama, aku disuruh mama untuk menemaninya
belanja keperluan rumah tangga, karena biasanya juga bibi yang belanja.
“Abis ini kamu temenin mama ya sayang, mama mau belanja keperluan
dapur, soalnya bibi paling sampai 3 hari ini baru bisa kerja lagi.”
Pinta mama.
“Iya ma, beres dah. Tar bob temenin mama belanja, kemana aja dah bob siap, hehe..” Candaku.
“Huu.. Dasar. Tumben baget deh, biasanya kamu paling malas kalau suruh temenin belanja belanja gt bob, ato jangan jangan kamu ada maunya hayo.” Balas mama.
“Ahh perasaan mama aja kali tuh, ya sudah ma, bob mandi dulu ya, mama gak mandi juga?”Tanyaku sedikit menggoda.
“Iya nih mama gerah banget, mau cepet cepet mandi rasanya, ydah sana mandi dulu bob.”Jawab mama.
“Mandi bareng aja yuk ma, hehe..” Godaku semakin berani.
“Hahaha.. Dasar anak nakal, udah segede ini masak mau mandi bareng sama mamanya, kamu tu ada ada aja ya bob bob.”Jawab mama dengan raut wajah yang sedikit memerah.
“Ya kan gpp ma, bob kan tadi juga dah liat mama hampir setengah bugil.” Kenakalanku semakin berani.
“Husss.. Gak boleh ngomong gt dong bob. Malu mama, kamu kan udah gede juga, udah sana cepetan mandi tar keburu kesorean, dah ah mama mau mandi dulu.” Balas mama.
“Hehe.. Becanda kok ma.”
“Iya ma, beres dah. Tar bob temenin mama belanja, kemana aja dah bob siap, hehe..” Candaku.
“Huu.. Dasar. Tumben baget deh, biasanya kamu paling malas kalau suruh temenin belanja belanja gt bob, ato jangan jangan kamu ada maunya hayo.” Balas mama.
“Ahh perasaan mama aja kali tuh, ya sudah ma, bob mandi dulu ya, mama gak mandi juga?”Tanyaku sedikit menggoda.
“Iya nih mama gerah banget, mau cepet cepet mandi rasanya, ydah sana mandi dulu bob.”Jawab mama.
“Mandi bareng aja yuk ma, hehe..” Godaku semakin berani.
“Hahaha.. Dasar anak nakal, udah segede ini masak mau mandi bareng sama mamanya, kamu tu ada ada aja ya bob bob.”Jawab mama dengan raut wajah yang sedikit memerah.
“Ya kan gpp ma, bob kan tadi juga dah liat mama hampir setengah bugil.” Kenakalanku semakin berani.
“Husss.. Gak boleh ngomong gt dong bob. Malu mama, kamu kan udah gede juga, udah sana cepetan mandi tar keburu kesorean, dah ah mama mau mandi dulu.” Balas mama.
“Hehe.. Becanda kok ma.”
Kemudian mama pergi kekamarnya untuk mandi, sedangkan akupun juga
pergi kekamarku untuk mandi, karena memang tiap kamar dirumah kami
memiliki kamar mandi masing masing. Aku pun bergegas, kelepas semua
pakaianku, kebersihkan tubuhku dengan air shower.
Tak lama kemudian kudengar pintu kamarku diketuk, terdengar suara mama.
“Tok tok tok, bob kamu udah selesai mandinya?” Teriak mama dari luar kamar.
“Iyaaa maa, baru aja bob masuk kamar mandi masak udah selesai sih.” Teriaku dari dalam kamar mandi.
“Tok tok tok, bob kamu udah selesai mandinya?” Teriak mama dari luar kamar.
“Iyaaa maa, baru aja bob masuk kamar mandi masak udah selesai sih.” Teriaku dari dalam kamar mandi.
Kemudian ketukan terdengar di kamar mandiku. Ternyata mama sudah masuk kedalam kamarku.
“Tok tok, bob bukain pintunya sayang.” Pinta mama.
“Ihhh iya iya ma, bentar bob pake anduk dulu.” Jawabku dari dalam kamar mandi.
Kemusian kubukakan pintu kamar mandi, saat itu aku sedang mengenakan handuk dengan kepalau yang masih penuh busa shampho. Sedangkan mama masih menggu nakan pakaian piyama. Sepertinya mama belum mandi, karena kulihat rambutnya masih kering.
“Loh mama kok belum mandi?tanyaku.
“La tadi katanya kamu mau mandi bareng mama sayang?” Jawab mama.
“Hehe beneran nih ma, mama mau mandi bareng sama bob? Katanya tadi malu ma?” Balasku bertanya.
“Kamu tu ya, godain mama aja dari tadi, jadi gak nih mandi barengnya?” Tanya mama.
“Jadilah ma, mama masuk gih. Biar bob tutup pintu kamar bob sekalian ya ma, biar aman.” jawabku.
“Heh memang mau ngapain kok. Biar aman segala.” Tanya mama sambil tersenyum genit ke arahku yg sedang berjalan keluar pintu kamar mandi.
“La tadi katanya kamu mau mandi bareng mama sayang?” Jawab mama.
“Hehe beneran nih ma, mama mau mandi bareng sama bob? Katanya tadi malu ma?” Balasku bertanya.
“Kamu tu ya, godain mama aja dari tadi, jadi gak nih mandi barengnya?” Tanya mama.
“Jadilah ma, mama masuk gih. Biar bob tutup pintu kamar bob sekalian ya ma, biar aman.” jawabku.
“Heh memang mau ngapain kok. Biar aman segala.” Tanya mama sambil tersenyum genit ke arahku yg sedang berjalan keluar pintu kamar mandi.
Selesai kukunci pintu kamar, sekarang kututup pintu kamar mandi,
betapa kagetnya setelah kuberbalik ke arah mama, mama sudah telanjang
bulat dengan posisi berdiri menghadapku. Tangan kanannya digunakan
menutupi selangkanganya, sedangkan tangan kirinya menutupi kedua buah
dada mama.
Aku sempat terdian sejenak, tak sadar aku melamun. Bagaimana tidak,
tubuh bugil mama sekarang ada dihadapanku, aku bingung harus melakukan
apa lagi, aku sedikit ragu untuk mendekatinya, tiba tiba lamunanku
terpecah ketika mama menyempotkan air shower ke arahku.
“Hayyooo ngapain.”Teriak mama mengagetkanku. Sontak aku gelagapan,
dan membuat balutan handuku terlepas, dan terpampanglah senjataku yang
paling perkasa, yang sudah mulai ON. Dengan reflek aku menutupi kontolku
yang sudah siap tempur, tapi apa daya, dengan panjangnya kontolku
apalagi kondisinya ON, tanganku tak cukup menutupinya,
“Hahahaha… Dasar anak nakal, apaan itu bob. Ihhh dasar jorok, masak didepan mama sendiri bisa jadi kayak gitu sih,” ejek mamaku.
“Duhh ma, apaan sih ma, malu bobby ma.” Jawabku sambil kebingungan mengambil handuku yg terjatuh, sambil tetap menutupi kontolku.
“Udah udah, gak usah ditutupin gt sayang, mama aja gak malu telanjang didepan kamu,”balas mamaku semakin nakal.
“Duhh ma, apaan sih ma, malu bobby ma.” Jawabku sambil kebingungan mengambil handuku yg terjatuh, sambil tetap menutupi kontolku.
“Udah udah, gak usah ditutupin gt sayang, mama aja gak malu telanjang didepan kamu,”balas mamaku semakin nakal.
“Abisnya tubuh mama bagus bgt sih, siapa yang gak salah tingkah kalau lihat tubuh mama bugil gini.” Jawabku sambil mulai mendekati mama. Kini kami berdua sudah sama sama telanjang bulat.
Sungguh tak kusangka, ini adalah momen paling istimewa dalam hidupku,
aku bisa melihat semua tubuh mama tanpa sehelai benangpun. Dadanya yang
sangat besar dan menggairahkan, dengan puting berwarna coklat, ingin
segera aku meremasnya, kontolku semakin keras ketika kuperhatikan dengan
teliti tubuh bugil mamaku, pantantnya yang besar, mamaku memang busty,
memeknya tembem tanpa bulu sedikitpun, bahkan hanya terlihat belahan
membentuk garis lurus sangking tembemnya. Kembali aku melamun, sungguh
terbengong bengong aku dibikinya.
“Hehh bengong aja dari tadi, katanya mandi bareng, jadi mandi bareng
mama apa mandi sendiri sendiri ni bob.” Tanya mamaku sambil mulai
menyiramkan air shower ketubuhnya, mulai rambut mengalir sampai
membasahi seluruh tubuhnya, posisi mama membelakangiku, aku
sentuhpungguhnya, terasa hangat, ku elus dengan tangan kananku, kurasa
mama memperbolehkan aku untuk menjamahnya, tidak mau ketinggalan tangan
kiriku kuarahkan kedepan melalui sela antara lengan dan punggungnya,
mencari keberadaan biah dada mama, “uhhh kenyal terasa dipermukaan
tanganku, tangan kananku kini sudah tidak berada dipunggungnya,
melainkan meremas dadanya yang sebelah kanan, kami saling berhimpitan,
kuremas kedua buah dada mama dengan lembut, dengan posisi ini aku
pastikan mama merasakan kehangatan kontolku yg tepat menempel dibelahan
bokongnya. Aku gerakan naik turun bergesekan, seirama dengan remasan
kedua tanganku ke dada mama. Sesekali cucari puting nya dan kupilin
pilin sehingga membuat tubuh mama mengejang.
“Emmhhh… Uuhh… Sayang, kamu apain dada mama, ohhh.. Sstttt… Terusin
sayang.” Racau mamaku sambil mengikuti irama gesekan batang penisku ke
belahan bokongnya.
Kemudian mama memintaku untuk mengambilkan sabun cair dan menyabuni seluruh tubuhnya.
“Sabunin mama sayang, biar tambah licin, pasti kamu akan suka.” Pinta mama.
Perlahan aku tuangkan sabun cair ketelapak tanganku, kusabuni seluruh tubuh atas mamaku mulai leher, punggung, dada dan perutnya. bahkan sepertinya bukan menyabuni melainkan mengelus elus dan meraba. Sensai luar biasa kami rasakan saat itu. Kedua big boob mama semakin terasa nikmat ketika kuremas semakin keras dengan pelicin sabun cair.
“Sabunin mama sayang, biar tambah licin, pasti kamu akan suka.” Pinta mama.
Perlahan aku tuangkan sabun cair ketelapak tanganku, kusabuni seluruh tubuh atas mamaku mulai leher, punggung, dada dan perutnya. bahkan sepertinya bukan menyabuni melainkan mengelus elus dan meraba. Sensai luar biasa kami rasakan saat itu. Kedua big boob mama semakin terasa nikmat ketika kuremas semakin keras dengan pelicin sabun cair.
“Emmmhhhh… Kamu pinter sayang, lanjutin sayang, uhh…” Desah mama,
kuciumi leher mama dari belakang, kini telapak tangan mama yang kanan
sibuk mencari cari batang kontolku, sesekali dikocoknya dari arah
belakang. Sedangkan tangan kiri mama sibuk membantu tangan kiriku
meremas remas dadanya.
Kugeser tangan kananku kebagian bawah, dan belum sampai bawah mama menyuruhku untuk berhenti. Kemudian mama mengambil posisi menungging membelakangi ku, aku tau apa yang mama inginkan, dengan sigap aku tuangkan sabun cair itu ke belahan pantat mama dan mulai menyabuninya, sesekali kugeser tanganku mengenai lubang memek dan anusnya, seketika mama mengejang keenakan.
“Ucchhhh… Uhhh.. Enak sayang, gosokin memek mama sayang, plisss..” Pinta mamaku dengan kata kata yang sangat binal.
“Gini ya ma, enak kan ma?” Tanyaku sambil menyabuni memek mama dari belakang. Daging itu begitu kenyal, itil mama tak kubiarkan begitu saja, kugesek dengan kedua jariku, sesekali kujepit dan kutarik, semakin berani aku mencari cari lubang kewanitaan mama dimana dulu aku pernah dilahirkan.
“Ohhh… Sayang, ohhh… Ja.. Jang.. Jangannn uhhhh…” Desah mama
menikmati sodokan kedua jariku didalam memeknya, slleepp sleepp sleepp
perlahan tapi pasti, kubuat mamaku ini kesetanan, kemudian dengan
perlahan kuambil posisi dan mendekatkan batang kontolku kearah memek
mama, sesekali aku gesekan kutekan, kucari lubang memek mama yang terasa
hangat diujung kepala kontolku, tidak terlalu sulit bagiku, karena
bantuan sabun cukun membuat jalan menuju surga mama semakin mulus,
perlahan aku memasukan kepala kontolku semakin dalam, kemudian aku tarik
dan aku masukan lagi, semakin dalam dan hampir setangah dari kontolku
terbenam dilubang surga mama, semakin dalan dan bleeesss akirnya sedikit
dorongan telah membenamkan semua kontoku sampai pangkalnya kedalan
memek mama, aku diamkan sejenak, terasa denyutan demi denyutan menguruh
kontolku yg perkasa ini.
Entah setan mana yang sudah merasuki kami berdua, kesetubuhi tubuh
mama kandungku sendir, kami berdua sangat menikmati perbuatan terkutuk
ini. Apa daya nafsu sudah menyelimuti kami. Ku pegang kedua lengan mama
dari belakang, aku tarik kebelakng, dan kupercepat irama memompa memek
mama, terdengar suara khas kenikmatan tiada tara,
Cplakk.. Cplak.. Cplak… Kontolku tertelan habis oleh memek mas, memek mama terasa legit dan lembek didalam,
Cplakk.. Cplak.. Cplak… Kontolku tertelan habis oleh memek mas, memek mama terasa legit dan lembek didalam,
“Oh.. Yesss.. Lebih dalem sayang, iya sayang uhhh.. Mama nikmat
banget sayang, lebih dalem sayang ahhhh…. Uhh… Kontol kamu panjang
banget sayang, mentokin masukin semua sayang.” Racau mama. Gerakan maju
mundur kami semakin cepat dan lebih cepat, teriakan teriakan aku dan
mama didalam kamar mandi bagai teriakan orang yang sedang disiksa. Tak
bisa tertahan dan semakin menjadi jadi.
Selang beberapa menit kugenjot mama dengan doggy style, kucabut
kontolku dari memek mama, mama pun terlihat agak kecewa dengan ini. Tapi
dengan cepat aku angkat tubuh mama dan menggendongnya kekamar,
kerebahkan diatas ranjang tidurku, bahkan tubuh kami masih terbalut air
sabun. Kami tidak menghiraukan itu, nafsu sudah memenui seluruh isi
ruangan, ku tindih tubuh sintal mama, kupegang kedua dadanya dan kukulum
putingya kanan dan kiri bergantian dengan ganas.
“Ohh hahhh… Yess ohh.. Sayang, entotin mama sayang, masukin kontol
kamu ke memek mama sayang, mama sudah gak tahan, gatal banget memek mama
sayang, ohh … Yes.. Yess…” Kata kata itu keluar dari mulut mama,
sungguh mama yang kerasukan nafsu setan.
Akupun tidak mau kalah, kupegang kontolku dengan masih menindih mama,
kutancapkan kedalam lubang memek mama, licin sangat, panas terasa memek
mama. Kegenjol dengan cepat sedalam mungkin, keringat bercucuran
membasahi seluruh tubuh kami, kulumat bibir mama dengan ganas, begitupun
mama ciumanya sangat buas, sampai sampai rambutku dijambaknya, sakit
sudah berubah kjadi nikmat tatkalu birahi sudah menyelimuti kami berdua.
“Sayang, aahhh… lebih cepat sayanggg, mama udah gak tahan lagiii,
ahhh… Mama mau keluar syang, mama keluar sayang ahhh mama keluarr,
ahhhh…..” Kurasakan memek mama mengeras dan menjepit kontolku, terasa
tersedot kedalam memek mama, akirnya mama orgasme untuku. Kupelankan
irama genjotan kontolku, kulihat kearah memek mama yang berbusa dan
mengalir cairan surga dari memek mamaku. Aku telah membuat mamaku
orgasme, mama kandungku. Rasa bangga dan puas aku rasakan. Perlahan aku
mulai mencabut batang kontolku yg masih mengeras, kulihat tubuh mama
mengejang ngejang. Aku pun mencium kening dan membelai rambutnya.
“Gimana sayang? Mama puas kan? Bobby sayang mama.” Kataku sambil kukecup bibir mama.
“Emhhh.. Ahh… Mama puas sayang, kontol kamu bikin mama kelabakan” balas mama.
“Emhhh.. Ahh… Mama puas sayang, kontol kamu bikin mama kelabakan” balas mama.
Kemudian aku ambil posisi berdiri didepan mama, mama kusuruh duduk
bersimpuh, kupegang rahang bawah mama dan kusodorkan kontolku kearah
mulutnya, dengan sigap mama mengulum kontolku yang masih berlumuran
cairan surga dari memek mamaku sendiri, dikulumnya, disedot. Terasa
nikmat dan hangat didalam rongga mulut mama. Sesekali kutekan kepala
mama dan kusodokan kontolku, terasa tenggorokan mama dimasuki kepala
kontolku, mama sangat lihat dia tau bahwa itu sangat nikmat, kembali dia
menekan dalam dalam kepalanya kearah kontolku, disedotnya ujung
kontolku, terasa spermaku ingin meledak didalam mulut mama, dan akirnya
sedotan mama memuntahkan spermaku sebanyak banyaknya didalam mulut mama,
nikmat tiada tara, kusemburkan sperma kentalku kedalam mulut mama,
tubuhku mengejang dan perlahan kontolku mulai menyusut, kucabut kontolku
dari mulut mama, dan mamapun menjilati sisa sisa sperma diujung kepala
kontolku.
“Uhhh mam, geli kontol bobby ma,” gumamku.
Kemudian mama membuka mulutnya dan memperlihatkan spermaku didalam mulunya, mulut mama hampir dipenuhi sperma miliku.
Anehnya mama tidak memuntahkanya, justru mama menatapku tajam tajam dan gleekk glekkk, mama menelan habis semua spermaku tadi.
Kemudian mama membuka mulutnya dan memperlihatkan spermaku didalam mulunya, mulut mama hampir dipenuhi sperma miliku.
Anehnya mama tidak memuntahkanya, justru mama menatapku tajam tajam dan gleekk glekkk, mama menelan habis semua spermaku tadi.
“Ahhh.. Mama haus sayang hahaha…” Mama menatapku dan tertawa genit,
sambil mencubit pahaku. Mimik wajah mama sungguh cantik waktu itu,
senyumnya bagaikan malaikat, aku sayang sekali dengan dia, mamaku.
Mamaku adalah impianku.
Bersambung…
0 Response to "Mama Impian"
Posting Komentar