Cerita Dewasa : Tante mencabuliku

Cerita Dewasa - Saat ini aku kuliah di salah satu
universitas negeri dikotaku.
Kejadian ini terjadi sekitar 3 tahun

yang lalu, saat aku masih menduduki kelas 2 SMA. Kejadian yang ada dalam cerita ini 100%
nyata yang aku lakuin bersama tante aku sendiri. Waktu itu Papa aku sedang sakit. Beliau di rawat di salah satu RSU yang terletak dikota tetangga. Karena keterbatasan vasilitas dan dokter yang dibutuhkan tidak ada di kota ku adalah penyabab mengapa papa harus dirawat di kota sebelah yang merupakan kampung halaman papa. Mama dan adekku yang menjaga papa sehari-hari, sedangkan aku harus tetap tinggal di
kutaku tercinta, karena terhalang sekolahku. Ingin rasanya aku berada tersus disamping papa, tapi aku
tidak biasa berbuat banyak demi masa depan. Karena faktor ini lah aku harus tinggal dirumah. Awalnya sendiri, namun mama menyuruh adeknya untuk inggal di rumahku untuk
menemaniku dan membuatkan aku makanan. Walaupun aku cukup piawai dalam memasak, namun
mama masih kurang percaya kalau aku sendiri di rumah. Tanteku orangnya sangat cantik, tingginya
165 cm hampir sama denganku yang hanya 170 cm. Badan tante sangat langsing, payudara tidak begitu besar, namun bulat sempurna dengan bokong yang sangat aduhai. Kulitnya kuning langsat agak putih ciri khas masyarakat kampung ku. Tante harus menginap di rumahku setiap hari sampai papa sembuh, ini
bukan masalah baginya karena tante sampai umurnya yang 30 tahun masih belum mau menikah. Ntah apa sebabnya, padahal telah banyak pemuda mapan yang ingin meminangnya, namuan tante masih menjawab tidak.

***
Sore itu aku pulang sekolah sekitar pukul 5. Aku pulang terus jam 5 karena sekolah ku berakhir pada
jam 4.30. memang lama karena sekolahku merupakan sekolah unggulan di kota maupun di provinsiku. Sangat capek memang, tapi mau ginama lagi. Dengan mengendarai motor aku melaju dari sekolah yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahku yang hanya 1,5 km.
Sesampai di rumah aku langsung terduduk di sofa belakang di ruang makan untuk istirahat sejenak. Saat itu teta (panggilan tanteku yang bernama Nita) sedang ngerumpi bersama ibuk-ibu komplek didepan rumah ku. Biasalah hal wajib bagi yang namanya wanita. Penatku mulai hilang, langsung
kuambil handukku bermaksut ingin mandi, karena sudah beraktifitas dari jam 7 pagi tadi. Aku langsung
masuk ke kamar mandi yang letaknya di sebelah dapur. Kebiasaan ku yang selalu mandi dalam keadaan telanjang bulat mungkin merupakan kejadian ini terjadi. Saat itu aku lupa mengunci pintu kamar mandi sehingga agak terbuka sedikit. Tanteku masuk kerumah bermaksut mau menanak nasi di dapur. Mungkin saat melewati kamar mandi tante melihatku sedang mandi telanjang bulat. Kebiasaan ku juga bernyanyi saat mandi, karena memang hobiku menyanyi. Aku tidak sadar kalo ada yang mengintipku dari luar. Sedang mandi aku keasikan meremas-remas penisku yang ukurannya tidak terlalu besar, bisa dibilang seukuran panis asli indonesia. Fikiranku menerawang, remasanku berubah menjadi kocokan sambil membayangkan bercinta dengan salah seorang guru yang sedang PL di sekolahku. Desahan kecil takbisa ku elakkan. Semakin lama kocokan ku semakin cepat terkadang aku memutar-mutar kemaluanku sehingga memberi sensasi yang sangat nikmat. Dan akhirnya aku memuncratkan spermaku dengan deras. Desahan tertahan
kukeluarkan yang membuat tanteku ternyata juga orgasme mengintipku onani. Ternyata sendari mengintip
ku onani, tante meremas-remas dada seksinya sambil menggosok vaginanya. Kubersihkan tubuhku dan
masuk kekamarku untuk memakai pakaian ku. Dalam keadaan capek aku duduk di sova depan televisi.
Tidak ada film menarik, akhirnya aku menonton film spongebob karena chanel lain hanya memutar gosip yang aku merupakan salah satu orang yang anti gosip. Hari semakin sore, aku ke kamar mandi depan bermaksut mau berwudu karena waktu magrib telah datang. Ternyata tanteku sedang mandi di sana, memang kamar mandi tersebut letaknya di kamartamu dan biasanya di tempati oleh tanteku. Tante tidak mengunci pintu kamar mandi. Sehingga aku langsung saja masuk ke dalamnya. Aku terkejut malihat tante yang sedang mandi merebam payudaranya sambil menyabuninya. Terlihat jelas keindaham tubuh tante ku dengan putting susu membengkak ke depan. Langsung kututup kembali pintu kamarku sambil berkata
“maaf teta, ndra ga tau kalo teta lagi mandi” Teta tidak menjawab apa-apa. Aku
langsung ke kamar mandi belakang dan menjalankan niatku. Selesai mandi teta bersikap biasa saja. Saat makan malam pun juga begitu aku berbincang-bincang dan bercanda seperti biasa dengannya.
“teta, maaf yah tadi andra masuk kamar mandi ga ngetok pintu dulu.” Dengan mungkaku yang memerah.
Sambil tersenyum tante menjawab “ga masalah kok ndra, lagian kan tante yang salah ga ngunci pintu
waktu mandi. Sekalian bonus buat kamu.” Tante tertawa terbahak bahak, sedang aku tertunduk dengan
wajah yang memerah. Selesai makan aku lagsung masuk kamarku untuk mengerjakan tugas
rumah yang seabrek. Tapi konsentrasiku buyar atas kejadian tadi. Aku selau terbayang tubuh telanjang tanteku, sehingga untuk  soal yang sangat mudahpun aku tidak bisa menjawab. Kuputuskan
untuk berbaring di tempat tidur masih memikirkan hal yang tadi. Aku mulai berandai-andai daam
fikiranku. Andai aku bisa malihatnya lebih lama lagi, pasti ngeceng berat akunya. Aku berandai-andai sampai
ketiduran. Tidur yang sangat nyenyak. Tengah malam, aku tidak tahu pukul berapa. Aku terbangun, rasanya ada yang meraba-raba selankakng ku, karena penisku juga menegang. Kuintip sedikit dengan membuka
mataku sedikit. Terlihat sesosok tubuh dengan pakaian tipis. Astaga ternyata orang tersebut adalah
tanteku sendiri. Teta sedang asik meremas-remas penisku yang menegang dari luar celana ku. Tapi anehnya aku malah
membiarkan tangan teta
melakukannya. Aku mau tau sampai
mana teta akan melakukannya.
Tangan teta mulai meremas
payudaranya sendiri. Wajahnya
memerah. Sepertinya teta saat ini
sedang sangat bernafsu.
Tak lama teta mengeluarkan penisku
dari celanaku, kebiasaan ku tidur ga
pakai celana dalam. Tante tampak
terpesona melihat penisku yang
telah tegang sempurna. Tante
kembali meremas dan sesekali
mengocoknya. Sangat nikmat
memang, aku terbuai oleh tangan
halus dan kocokan itu. Teta terus
melakukannya bahkan searang teta
menjilatti cairan bening yang keluar
dari ujung penisku. Tubuhku
bergetar merasakan jilatan itu, aku
mendesah, namun mataku terus
tertutup. Tante sempat melihatku.
Melihat mataku masih tertutup
tante melanjutkan pekerjaannya.
Pertama kali aku merasakan keadaan
seperti ini. Sangat nikmat, serasa
membumbung ke angkasa luas.
Lama kelamaan jilatan itu berubah
menjadi hisapan. Tante mengsisap
dan mengocok penisku dengan
mulutnya. Terkadang kepala
kemaluanku membentur
tenggorokan teta, namun dia terus
melakukannya.
Sesekali teta meremas-remas buah
zakarku. Dengan mulut terus
menghisap penisku. Kembali ku intip
tanteku yang sedang asik menghisap
penisku. Terlihat tante memasukkan
salah satu tangannya ke celananya.
Aku langsung tahu kalau tante
sedang menggosok vaginanya,
karena jarinya bergerak di sekitar
itu.
Tubuhku muai menegang, rasanya
ada yang akan ku tembakkan. Tante
tampaknya menyadari hal itu dan
semakin cepat menghisap penis ku,
tak menunggu waktu lama,
spermaku muncrat di dalam mulut
tante, sangat banyak, dan tante
menelan semua sperma ku, tanpa
menyisakan setetes pun dan
kelihatannya tante juga berhasil
mencicipi klimaks nya, karena
celananya basah sekali dari luar.
Aku masih memejamkan mata. Tante
melepas penisku dari mulutnya, tapi
tetap saja penis ku tegang. Tapi
tante membiarkannya dan kembali
memasukkan penisku kedalam
celana dan tante berlalu kembali ke
kamarnya.
Aku kembali tertidur pulas dan
bangun pukul setenga 6. Biasanya
tante sudah bangun jam segini, ku
buka pintu kamarnya, ternyata tante
masih tertidur sambil terdengar
suara nafasnya. Tampaknya masih
tertidur pulas.
Aku keluar kamarnya dan langsung
mandi membersihkan diri, memakai
pakaian sekolah dan sarapan. Waktu
mau berangkat sekolah
kubangunkan tante dan berpamitan
seperti biasa, sehingga tante
menganggap aku tidak mengetahui
kejadian semalam.
Aku sekolah seperti biasa. Dan
kembali pulang pukul 5 sore.
Sekerang aku yang mengancang
ancan supaya tante melihatku
mandi. Kembali kulakukan seperti
kemaren. Saat itu tante terlihat
sedang menyirambunga. Aku mandi
tanpa menutup mengunci pintu. Dan
kejadian dari sudut mata terlihat
tante mengintip ku, kembali
kulakukan onani untuk
memunculkan libidonya. Sambil
mengocok penis ku sebut namanya
sambil mendesah. Kelihatan sekali
dia terkejut tapi tidak beranjak dari
tempat berdirinya. Aku terus
mengocok penisku, licinnya sabun
membuat tanganku lancar
mengocok penisku, dan tak lama
laharku keluar dengan deras
tercecer di lantai kamar mandi.
Terlihat teta pergi setelah aku
muncrat. Aku teruskan mandiku dan
pergi ke kamarku. Dan akupun juga
mengulangi pergi ke kamar mandi
depan dan sekali lagi melihat tante
talanjang bulat saat mandi.
Otak kotor mulai menerawangiku.
Aku berfikir bagaimana caranya
supaya bisa melihat tubuh tante
telanjang di depanku sesukaku.
Kuputar otak ku sambil duduk di
sofa depan televisi. Tante keluar
kamarnya, aku melihat ke arahnya.
Alangkah terkejutnya aku melihat
tante manggunakan baju yang
sangat minim. Biasanya tante tidak
pernah memakai pakaian tersebut.
Pakaiannya berupa tanktop dengan
belahan dada sangat rendah, sangat
terlihat jelas belahan dadanya,
dengan rok mini 15 cm di atas
lutut. Memamerkan paha mulusnya.
Aku minta maaf kepada tante dan
kembai seperti kemaren.
Tampaknya tante sudah membaca
fikiranku. Aku sengaja masuk ke
kamar mandi tadi, dan maka dari itu
sepertinya tante sengaja memakai
pakaian tersebut buat mengundang
nafsuku. Tante duduk di samping ku
ikut menonton acara di tivi. Aku
terus mencuri-curi pandangan ke
arah belahan dada tante, sangat
indah dadamu teta kataku dalam
hati. Sepertinya teta tau kalo aku
mengintip dadanya. Teta tampak
tersenyum dan melipat kakinya
shingga terpampang lah paha
mulusnya.
Penisku kembali menegang. Tante
menyadarinya dan tersenyum manis
kembali. Ntah disengaha atau tidak
teta mau mengambil remote tv yang
kuletakkan di pahaku (kebiasaan
lagi) tante malah meremas penisku.
“maaf ndra tante mau ngambil
remote tv rencananya.”
“ga papa kok tante. Ini remote nya”
Tante menerima remote dari
tanganku dan tersenyum. Wajahku
memerah lagi. Dan tante bertanya
kepadaku.
“tapi ngomong-ngomong kok
rasanya yang tante pegang tadi
keras yah.” Kata tante cengengesan.
“ ah ga kok tante, ga tegang keras
kok”
Tante melihat ke arah penisku,
“tuhkan keras kata tante. Keliatan
banget tegangnya. Hahaha, kamu
kenapa sayang?”
“ga kenapa-napa kok tante, ah tante
bikin aku malu aja”
“yang bener??” kata tante sampil
mengubah posisi duduknya
menghadap ku, sehingga keliatan
celana dalam merah jambunya.
“iya” kataku sambil menutup
kemaluanku.
“eh. Kok di tutup?? Malu yah sama
tante, ihh biasanya jyga telanjang di
depan tante”
“itu kan dulu tante waktu andra
masih kecil, skarang andra kan udah
gede. Ckckck”
Tante tersenyum “mmm...
keponakan tante ternyata udah
besar yah. Memang apa bedanya
besar sama kecil?”
“ya beda lah tante, kalo kecil aku
belum tau yang namanya malu,
sekarang kan udah”
“jadi ceritanya malu ne sama tante.
Masa sama tente sendiri malu.
Lepasin deh tangannya” kata tante
sambil menarik tangan ku.
Pembicaraan kami mulai
menyimpang. Aku tertawa dalam
hatiku “tampaknya berhasil ne”.
Tante mulai menanyakan hal yang
mengenai aku.
“ndra kamu dah punya pacar?”
“ah. Tante mulai lagi deh”
“serius jawab aja”
“ada sih, tapi cinta monyet doang
kok”
“oia.. dah pernah ciuman dong?”
“tuhkan tante.”
Wajahku dibuat sangat merah, dan
penisku menjadi sangat tegang
karena kenakalan tante. Kembali ku
tutup penisku dengan tangan dan
tante kembali protes.
“kok di tutup lagi? Malu lagi? Atau
takut ketauan kalo di dalamnya
kecil. Ahahaha” tante tertawa
terbahak-bahak.
“enak aja kecil. Ne liat aja.” Kata ku
membuka tutup tangan ku.
“mana?? Ga keliatan tuh.”
“ihh tante nakal yah.. ntar aku buka
lo celana aku”
“buka aja, ga takut tuh.” gertak
tante .
Langsung ku pelorotkan celanaku,
tante terkejut menatap penisku yang
keras.
“ihh kok di buka?”
“kan tante tadi yang suruh, ya aku
buka. Gimana ukurannya tante?” aku
memancingnya
“biasa ja. Ga keliatan bentuknya.
Coba deh kamu berdiri di sana, trus
lepas baju kamu.”
“telanjang dong?”
“iya, liati penis aja dah telanjang
namanya andra”
Aku menurut saja dengan apa yang
dikatakan teta. Aku buka baju ku
dan berdiri di depannya duduk , pas
di kangkangan kakinya.
“ih jangan terlalu dekat dong. Ntar
penisnya tante gigit lo.”
“jangan ntar putus lagi. Ga bisa
punya cucu tante ntar. Heheh”
Tante memperhatikan aku,
terdengar nafasnya mulai memburu.
“gimana tante”
“bagus kok, lumayan besar” kata
tante tersenyum
Aku kembali duduk di sampingnya
tanpa mengenakan baju lagi. Ku
main-mainkan penisku mengundag
nafsunya. Gukoyang kekiri dan
kekanan, bahkan terkadang ku
putar.
“ihh.. jorok deh. Pasang lagi gii
bajunya”
“ga ah. Panas. Lagian enak begini,
adem. Heheh”
“iya sih beberapa hari ne panas
banget’”
“kalo gitu tante juga hrus buka
bajunya. Heheh”
“ga ah. Malu donk.”
“katanya keponakan, kok malu sama
keponakan sendiri? Heheh”
“ntar kamu nakal lagi.”
“ga kok tante, buka aja. Tante kan
tau aku ga nakal orangnya.”
Tante berdiri dan melepas tank top
beserta roknya. Terlihat tante
menggunakan bra minim dengan
celana dalam berwarna pink. Sangat
sexy, penisku menjadi tambah
tegang. Tanpa sadar aku meremas
kemaluanku sendiri. Tante
menyadarinya.
“tuh kan kamu nakal. Masa langsung
pegang penisnya? Nafsu yah?”
Aku Cuma mengangguk. Dan tante
tertawa. Dia menghadap ke aku dan
meremas dda sexynya di depan ku.
Aku tidak bisa lagi menahan
nafsuku, langsung ke sambar bibir
tante, dan menghisapnya. Tante
brontak pura-pura menolak.
“jangan ndra, aku ini tantemu.”
Aku tidak pedulu terus kucium
bibirnya dan ku remas dadanya.
Namun, tante terus berontak. Tante
mendorongku dan menamparku.
“jangan kelewatan ndra aku ini tante
mu.”
“tapi tante yang membuat aku
begini. Tante yang memancing-
mancing nafsuku. Aku tau tante
jugangan menginginkannya.”
“kamu jangan asal ngomong andra.”
“aku tau apa yang tante lakukan
kepdaku semalam. Tante kita aku
tidur? Tidak tante.”
Tante terkejut mendengarnya.
“kalo begitu aku akan lapor kelakuan
tente ke mama”
“kamu mangancam tante?”
“ga. Aku hanya bilang fakta kepada
mama”
“jangan lakukan itu andra”
“udah terlambat tante. Awalnya aku
memang ga bakal bilang tapi
sekarang aku pengen banget bilang
sama mama bahwa tante telah
melakukan hal yang tidak senonoh
sama aku.”
“jangan ndra. Tante mohon”
“ok. Tapi dengan satu syarat”
“apa syaratnya.”
“tante harus mau nurutin semua
mau aku termasuk melayani aku.
Aku yakin tante sebearnya juga
pengen melakukannya. Tapi tante
malu buat bilangnya.”
Tante tampak berfikir. “ok tante
mau” sambil tersenyum.
Aku mendekati tante “gitu dong
tante. Aku bakal ngasih yang terbaik
buat tante”. Aku kembali mencium
bibirnya, dan sekarang tante
membalas. Kami ciuman masra
sambil berdiri. Tangan tante
memeluk pinggangku dan begitu
juga aku.terasa penisku menempel
di pusarnya tante.
Langsung kugendong tanteku ke
dalam kamarku. Kubuka laptop ku
dan ku stel film porno kesukaan ku.
Tante tersenyum “ternyata memang
nakal yah kamu”. Kembali kucium
bibir tante dan menindihnya dari
atas. Tanganku yang tadinya diam
mulai meremas dada indah tante
nita. Ku masukkan tanggan ku ke
dalam branya dan kumainkan
puttingnya. Terligat sekali tanteku
menikmatinya. Tante berusaha
melepaskan kaitan bra yang ada di
belakang pnggungnya. Dan akhirnya
terlepas. Kuangkat dan langsung ku
hisap putting susunya. Dia
mendesah nikmat. Kumasukkan
tangan kiriku kedalam celana
dalamnya dan menggosoh klitiris
tante yang telah basah oleh
perbuatan kami. “ahh... ahhh.. terus
ndrahh... enaaak” hanya itu yang
keluar dari mulut indah tante.
Tangan tante mulai meraih penis ku
dan meremas-remasnya.
“bawa sini kontol mu sayang...”
Tanpa ba bi bu tante langsung
mengulum penis ku yang sudah
tegang sempurna. Tak mau kalah
akupun langsung melucuti celana
dalam tante. Aku terpesona, vagina
tante yang bersih tanpa bulu, serta
vaginanya yang rapat. Sagat berbeda
dengan vagina yanga ada di film-
film bokep yang pernah aku liat.
Sudah sangat basah, kujilat semua
permukaan vagina tante, rasanya
asin, aromanya yang awalnya aku
tidak suka, lama-lama menjadi suka
dan dengan rakus ku jilati
semuanya. Teta terlihat
meikmatinya. Mulutnya mengeracau
tak jelas seperti orang lagi
menggigau.
Terkadang kumasukkan jari tengah
ku kedalamlubang kenikmatannya,
sambil terus ku hisap klitorisnya.
Begitu juga dengan tanteku dengan
rakus terus menghisap penisku dan
taklupa meremas-remas buah
zakarku membuatku melayang.
“sayang masukin kontolmu
sekarang, tante udah ga tahan ne.”
Langsung ku ubah posisi 69 yang
kami lakukan. Ku ambil posisi di
depan selangkakng tante yang sudah
banjir oleh cairan kewanitaannya.
Ku gesek-gesekkan penis tegangku di
permukaannya membuat teta
semakin tidak sabar.
“ayo sayang, masukin sekarang.
Jangan siksa tante seperti ini.
Masukin sayang... puasin tante..”
Aku tersenyu merasakan
kemenangan yang telah ku genggam.
Kuarahkan penisku ke arah lubang
kenikmatannya, dan kutekan. Sangat
sempit, sempat terfikir olehku
“apakah tanteku masih perawan”
tapi sudahlah kalaupun masih
perawan aku akan terus
memasukkan penisku.
Tante mendesah “sakit sayang...”
Aku hentikan takanan pinggulku,
kubiarkan vagina tante terbiasa
dengan benda tumpul yang ada di
dalamnya. Setelah beberapa saat
tante memberi komando untuk
kembali memasukkan penis ku.
Sangat susah dan sempit, tapi
sangat nikmat.
Akhirnya setengah kemaluanku
masuk, mulai kulakukan penetrasi
terhadap tante, ku goyang vaginanya
dengan frekwansi berbeda. Tante
mendesah tak karuan, terasa sekali
dinding vaginanya meremas-remas
penis ku yang ada didalamnya. Terus
ku lakukan penetrasi dengan
intensisas semakin kencang.
“sayang enak sekali, terus sodok aku
sayang. Masukin kontolmu yang
dalam... ahh.. ahh.ssshh” suara
desahan tante.
“memek tante juga nikmat bget.
Sempit, tante masih perawan?”
“ga sayang. Perawan tante dah
diambil sama pacar tante dulu.
Genjot yang kuat sayang.”
Terus kulakukan goyangan ku. Dan
tak lama kemudian “sayang... tante
keluar.. AHHH.. sshhhh”
Tubuh tante menegang, vaginanya
menjepit penisku dan menyiramnya
dengan cairan cintanya. Tante
kelihatan melemas setelah
orgasmenya. Kuputuskan untuk
mencabut penisku “jangan cabut
sayang. Terus lakukan goyanganmu,
tante tau kamu belum keluar.”
Mendengar hal tersebut langsung ku
ubah posisi. Yah doggy style, posisi
faforitku kalo sedang nonton bokep.
Tanpa menunggu langsung
kutancapkan penisku ke vagina
tante, ternyata lebih nikmat dari
posisi sebelumnya, ku goyang tante
sambil sesekali menampar bokong
bahenol tante. Tampaknya
permainan kasarku terhadap tante
membuat gairahnya cepat naik.
“ayang, tarik rambut tante sebagai
pegangan mu sayang.”
Langsung kulakukan instruksi tante.
Kutarik rambut indahnyadan
kudoyang tersus dengan sesekali
menampar pinggulnya. Seperti
mengendarai kuda. Jepitan vagina
tante semakin terasa. Membuat
pertahanan ku tampaknya akan
bobol.
Memang benar, tak lama rasanya
ada yang mau meledak dari ujung
penisku. “tante.. aku mau keluar ne”
sambil terus mengenjot vagina
sempitnya. “keluarin di dalam
sayang.” Tante ada obat kok supaya
ga hamil” dengan semangat ku
pompa kembali vaginanya lebih kuat
“sayang tante juga mau keluar. Kita
barengan yanh.. Ahhh”.
Taklama ledakan itupun terjadi
semprotan spermaku muncrat
dengan deras kedalam rahim tante
dan disambut oleh orgasme tante
yang kedua. Kurasakan tetes demi
tetes benih yang kumasukkan ke
dalam rahim tante. Sampai akhirnya
penisku mulai mengecil dan kutarih
dari vagina tante.
Kecapean ke baringkan tubuh ku di
saming tante. Dan tante
membalikkan badannya ke arah aku.
“makasih sayang, sudah lama tante
ga ngerasain kontol di dalam vagina
tante”
“sama-sama tante. Vagina tante juga
nikmat banget.”
Kembali kami melakukan ciuman
mesra sambil bepelukan, sangat
panas.
***
Setelah kejadian itu, aku meminta
selama kami berdua di rumah, tante
tidak boleh mengenakan pakaian
apapun. Sehingga kapan saja aku
mau melakukannya bisa langsung
dilakukan. Dan selama 10 hari papa
di rumah sakit, merupakan hal yang
terindah buatku. Terkadang aku
sampai bolos sekolah untuk
melakukan hubungan intim bersama
tante nita. Dan saat ini pun
hubungan masih sering kami
lakukan, walau intensitas yang jauh
berkurang karena aku kuliah jauh
dari rumah dan memaksa aku harus
kost d dekat tempat aku kuliah.
TAMAT

0 Response to "Cerita Dewasa : Tante mencabuliku"

Posting Komentar