Siswi SMA pamer CD

Hallo pembaca setia 21Tahun, perkenalkan

namaku Mevy, umurku 23 tahun. Saat ini aku

kuliah di salah satu perguruan tinggi di

provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di kota

Pontianak semester 7. Sebagai gambaran, aku

berkulit kuning langsat , tinggiku 164 cm dan

berat 63 kg dengan ukuran bra 34B. Aku anak

pertama dari 2 bersaudara, adikku cewek

masih duduk di bangku kuliah semester 3.

Selain itu aku juga punya lesung pipit di kedua

belah pipiku, dengan rambutku yang sebahu.

Saat ini aku masih sendiri setelah hampir 1

tahun putus dengan pacarku.

Aku ingin menceritakan pengalaman "gila"ku,

yang sudah lama aku simpan. Sudah lama aku

ingin berbagi ceritaku ini, sampai akhirnya aku

mengetahui Situs sumbercerita.com ini. Aku

harap ada yang mao share sama aku setelah

membaca kisahku ini.

Sejujurnya aku akui kalau aku mempunyai sifat

aneh yang mungkin jarang dimiliki wanita yang

seusia denganku. Yah boleh dibilang aku "beda"

dengan perempuan kebanyakan. Aku

mempunyai sifat suka mempertunjukkan

bagian-bagian tubuhku kepada orang lain,

khususnya laki-laki. Hal ini sudah kualami sejak

aku berumur 17 tahun, waktu itu aku masih

duduk di bangku SMU kelas 2. Ceritanya aku

baru pulang dari sekolah, hari itu aku capek

sekali karena tadi pagi habis mengikuti

pelajaran olah raga, kemudian siangnya aku

mengikuti latihan Paskibra sehingga begitu

pulang tanpa membuka pakaian sekolahku, aku

langsung tertidur di kamarku.

Sialnya aku lupa menutup pintu, mungkin

karena badan ini sudah begitu lelah sampai-

sampai hal sekecil itu tak terpikirkan olehku.

Berhubung aku masih memakai pakaian

sekolah, otomatis rok sekolahku masih belum

kubuka. Sehingga mungkin tanpa sadar aku

telah tidur dengan posisi yang sangat

menantang buat laki-laki yang melihatku. Saat

itu aku lupa kalau dirumah adikku sedang kerja

kelompok dengan teman-teman sekolahnya.

Sekilas waktu aku datang dari sekolah tadi

cukup ramai juga, kebanyakan dari teman-

teman adikku yang datang adalah cewek,

cowoknya hanya ada 2 orang, dan itupun aku

tak mengenalnya. Berhubung kamarku berada

di depan ruang tamu tempat adikku dan

temannya mengerjakan tugas kelompok,

sehingga akan kelihatan tempat tidurku. Entah

berapa lama aku tertidur, begitu terbangun

dari tidurku tanpa sengaja mataku melihat

teman adikku yang cowok sedang melihat ke

kamarku, atau tepatnya kearah bawah

tubuhku. Barulah aku tersadar kalau rokku

telah tersingkap hingga hampir ke pangkal

pahaku sehingga dengan jelas teman adikku itu

bisa melihat dengan bagian rahasiaku.

Saat itu aku baru tersadar kalau aku masih

mengenakan pakaian seragam sekolahku,

mungkin teman adikku itu sedang

memperhatikan gundukkan daging yang masih

tertutup dengan celana dalam berwarna biru

yang kukenakan. Entah mengapa aku tiba-tiba

punya ide gila untuk membiarkan kejadian itu

terus berlangsung. Bahkan dengan santainya

aku membuka kedua pahaku dan berlaku

seolah-olah aku masih tidur. Enyah mengapa

kurasakan jantung ini berdegup dengan

kencang, sensasi yang tak pernah kurasakan

sebelumnya. Bahkan dengan mengintip dari

balik bantalku, kulihat teman adikku itu masih

melihat kearahku. Kulihat mukanya merah

sambil sesekali menelan air ludah. Hal itu

kusadari dengan melihat jakunnya yang naik

turun dari tadi sejak melihatku.

Kemudian aku pura-pura mengubah posisiku,

jikalau tadi ia bisa melihat dengan jelas bagian

depan kemaluanku yang masih tertutup celana

dalam itu, kini aku ingin menunjukkan bagian

pantatku yang kata teman-teman sekolahku aku

memiliki pantat yang lumayan aduhai.

Walaupun aku tidak bisa melihat reaksi teman

cowok adikku itu tapi dapat kubayangkan

bagaimana wajahnya setelah kuperlihatkan

bagian pantatku itu. Bahkan dengan pura-pura

tertidur pulas sengaja aku naikkan rok ku agar

ia bisa melihat dengan jelas seluruh bagian

pantatku. Tapi entah mengapa tak lama

kemudian aku mendengar tawa keras dari

teman-teman adikku itu, seolah menertawakan

sesuatu yang sangat lucu.

Barulah kusadari kalau mereka itu

menertawakan aku setelah adikku masuk ke

kamarku dan membangunkan aku yang pura-

pura tertidur dan mengatakan bahwa rokku

tersingkap. Aku cuek saja pura-pura tidak tahu

akan hal itu, lalu setelah adikku keluar dari

kamarku, aku tiba-tiba tertawa walaupun

dengan perlahan dan mengatakan pada diriku

sendiri dalam hatiku kalau "aku sudah gila".

Kemudian aku keluar kamar untuk menuju ke

kamar mandi untuk buang air kecil, saat aku

keluar kulihat teman adikku yang tadi

mengintipku tanpa sengaja mataku dan mata

cowok teman adikku itu bertemu pandang, aku

tersenyum dan dibalasnya setelah itu ia

menunduk dan kulihat sekilas wajahnya

memerah. Melihat itu kembali aku tersenyum

dan melanjutkan langkahku menuju kamar

mandi.

Sesampainya di kamar mandi sebelum aku pipis

kuraba vaginaku dan aku terkejut karena

ternyata vaginaku telah basah dengan cairan

yang saat itu aku masih belum mengerti cairan

apa itu. Semula ku beranggapan kalau cairan

itu adalah keputihan, namun setelah

kuperhatikan celana dalamku cairan itu

lumayan banyak dan tidak berbau seperti

layaknya keputihan. Akhirnya lama kelamaan

baru aku sadari kalau itu adalah orgasme

pertama yang kualami dalam hidupku. Mungkin

cairan itu keluar saat aku merasakan nikmatnya

ketika aku mempertontonkan bagian rahasiaku

kepada teman adikku tadi. Pikirku saat itu,

ternyata begini rasa nikmat saat orgasme. Tiba-

tiba aku punya ide gila yang selama ini tak

pernah terlintas di otakku. Aku ingin

menunjukkan seluruh bagian tubuhku tanpa

sehelai benangpun kepada laki-laki. Namun aku

tak tahu bagaimana caranya.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu,

hampir setengah tahun, akhirnya saat itu

datang juga. Walaupun itu boleh dibilang

bukan suatu kesengajaan, tapi aku bersyukur.

Saat itu rumahku kedatangan tamu, dia adalah

sepupuku dari keluarga mamaku. Namanya

Ivan, ia seumur denganku saat itu dan sama-

sama masih duduk dibangku SMA kelas 2.

Menurut penilaianku Ivan adalah seorang

cowok yang humoris, ia sering membuatku

tertawa dengan joke-jokenya yang spontan,

menurutku walaupun tampangnya tidak terlalu

ganteng namun aku cukup terpesona

melihatnya karena ia memiliki sesuatu yang

sangat aku sukai dari kaum lelaki yaitu dagunya

yang berbelah. Saat itu Ivan sedang berlibur di

rumahku, karena kami sedang libur kenaikan

kelas.

Otomatis selama hampir sebulan Ivan akan

menginap di rumahku. Saat itu juga aku baru

teringat akan "rencanaku" untuk mengulangi

kegilaanku dulu. Akhirnya saat yang aku

tunggu-tunggu akhirnya datang juga, hari itu

hari minggu. Dirumah saat itu hanya tinggal

aku, adikku, dan ivan. Waktu menunjukkan

pukul 09.00 pagi, aku baru bangun tidur saat

kulihat Ivan dan adikku sedang nonton TV di

ruang tamu. Saat melihatku, Ivan tersenyum

dan berkata,

"Yee.. Anak perawan kok bangun siang?!!"

Aku hanya tersenyum mendengarnya, tak lama

kemudian aku kembali ke kamarku mengambil

handukku untuk mandi, saat aku melintas

kulihat hanya Ivan sendiri yang sedang

menonton.

"Lho, Nita mana?? Kok sendiri aja

nontonnya??"

"Nita ada temannya datang, tuh didepan"

Jawab Ivan.

"Oo.. Ya udah. Eh 'Van, kamu udah mandi

belum??"

"Mandi, aku mah udah dari tadi mandinya.

Kamu tuh baru bangun, sana mandi.. Bau tau".

"Biarin bau.. Tapi tetep cakep. Kirain kamu

belum mandi. Kalo belum sih.." Ucapku

menggantung.

"Kenapa?? Mo ngajak mandi bareng??" Tanya

Ivan spontan.

Aku cukup terkejut juga mendengarnya, tapi

dengan santai aku menjawab,

"Maunya sih, kalo situ nggak keberatan"

Ivan hanya terdiam mendengar jawabanku. Lalu

dengan santai aku melangkah menuju kamar

mandi yang terletak di dekat dapur. Kurasakan

seolah-olah Ivan sedang menatapku dari

belakang. Setelah masuk ke kamar mandi,

sengaja tidak kututup rapat pintu kamar mandi.

Aku berharap Ivan mengetahui kesengajaanku

ini, aku ingin merasakan bagaimana nikmatnya

mandi sambil diintip laki-laki. Setelah

menanggalkan seluruh pakain yang melekat

ditubuhku, sambil bernyanyi kecil aku

membasahi tubuhku dengan air yang keluar

dari shower. Sekitar 10 menit kemudian,

kudengar bunyi langkah menuju arah dapur.

Lewat sela-sela pintu yang sengaja tidak 'ku

tutup tadi, aku lihat Ivan sedang mengambil air

minum.

Sekilas kulihat arah matanya sedang menatap

pintu kamar mandiku dan aku yakin ia melihat

tubuhku walaupun tidak seluruhnya terlihat.

Lalu aku pura membungkuk untuk

membersihkan kakiku, sengaja kuarahkan

pantatku ke sela-sela pintu agar Ivan dapat

dengan leluasa melihat bagian yang kuanggap

paling seksi dari seluruh tubuhku itu. Sekitar

lima menit kemudian aku mengubah posisiku,

kali ini aku berdiri menyamping, sekilas kulirik

kalau Ivan masih berdiri ditempatnya, kuusap-

usap payudaraku yang berukuran 34B itu.

Kupastikan agar Ivan bisa melihat gerakanku

itu walaupun dari samping. Aku merasakan

sensasi yang luar biasa dahsyat saat aku

mengelus-elus pentil susuku.

Badanku bregetar hebat menahan gairah yang

seakan-akan mau meledak. Ah, aku berkhayal,

seandainya Ivan menerobos masuk dan

mencumbuku tentu tidak akan kutolak. Kini

tanganku turun untuk mengelus vaginaku.

Kumain-mainkan clitorisku, ach.. Ingin rasanya

aku berteriak "Ivan.. Apa yang kau tunggu lagi!!

Cumbu aku, puaskan aku!!"

Aku seolah tak perduli lagi. Tak lama kemudian

aku merasakan ada suatu yang akan keluar dan

dapat aku pastikan kalau aku akan orgasme.

Kupercepat elusan tanganku di clitorisku, dan

tak lama kemudian..

"Akhh.. Eesstt.."

Tanpa kusadari aku mengerang menahan

kenikmatan yang sedang aku rasakan dan aku

yakin Ivan pasti mendengarnya. Barulah setelah

itu aku membersihkan badanku. Setelah

mengeringkan badanku, aku keluar dari kamar

mandi dan kulihat Ivan sudah tidak ada lagi di

tempatnya semula berdiri. Saat aku melewati

ruang tamu. Kulihat ia sedang nonton TV

sambil berbaring.

"Wah, lama amat mandinya. Jangan-jangan

udah habis tuh airnya, hampir aja aku mo'

numpang kencing di rumah tetangga kalo'

kamu nggak keluar-keluar. Tidur yah..??" Ledek

Ivan

Aku hanya menjulurkan lidahku mendengar

ucapannya, sekilas saat aku akan masuk ke

kamarku, kulihat bagian bawah pusar Ivan

tampak menonjol. Aku yakin ia pasti horny,

karena dari tadi mengintip aku mandi.

Setelah masuk ke kamarku, sengaja tidak

kututup pintu kamarku, sehingga kamarku

hanya ditutupi kain korden. Sehingga apabila

tertiup angin, kupastikan kain itu akan

tersibak. Setelah membuka lilitan handuk yang

menutupi tubuhku, aku mengeringkan sisa-sisa

air dari tubuhku sambil sesekali melirik Ivan

yang ada tepat di depan kamarku, kuharap ia

sadar kalau aku ingin mengulangi kejadian di

kamar mandi, kini di kamarku. Sambil

bernyanyi-nyanyi aku mengambil BH, CD dan

daster dari dalam lemari bajuku. Aku ingin

terlihat seksi saat Ivan melihatku memakai

daster didepannya, karena aku yakin pasti ia

tidak pernah melihat seorang gadis sepertiku

memakai daster. Kemudian terlintas di

pikiranku seandainya aku tidak memakai bra,

pasti akan terlihat dengan jelas lekuk-lekuk

payudaraku.

Kemudian kutaruh kembali BH yang tadi

kuambil. Lalu aku mulai memakai celana

dalamku saat tiba-tiba angin bertiup kencang

hingga menyingkap kain penutup kamarku

sehingga terlihat dengan jelas posisiku yang

sedang memasukkan kaki kananku ke dalam

segitiga pengaman wanita itu. Dan tanpa

sengaja mataku bertatapan dengan mata Ivan

yang sedang tercengang melihat pemandangan

indah itu. Tapi aku cuek saja dan tetap

meneruskan kegiatanku memakai celana dalam.

Aku tersenyum mengingat raut wajah Ivan saat

melihatku bugil tadi. Setelah lengkap

berpakaian, aku keluar dan kulihat Ivan tidak

ada ditempatnya semula. Lalu kudengar bunyi

pintu kamar mandi yang barusan ditutup. Oh,

mungkin ia sedang buang air kecil, pikirku.

Tak lama kemudian Ivan keluar dari WC dan

menuju kearahku. Kulihat wajahnya memerah,

tapi aku tak tahu karena apa. Sambil nonton

TV, aku dan Ivan berbincang-bincang sambil

sesekali aku tertawa dibuatnya dengan cerita-

cerita lucunya. Saat aku tertawa itu ku rasakan

payudaraku yang tanpa BH itu berguncang-

guncang. Aku lihat Ivan sesekali melirik ke arah

gunung kembarku itu, dan aku yakin ia pasti

tahu kalau aku tidak memakai BH. Tanpa

kusadari ternyata tonjolan putingku itu nampak

jelas tercetak dari balik dasterku.

"Ah, udahan ah 'Van. Cerita lo' bikin aku sakit

perut nahan pipis. Dari tadi ketawa melulu".

Ucapku.

"Lha pipis di tahan-tahan, ntar jadi penyakit

baru tahu." Jawab Ivan.

"Ya udah aku pipis dulu nih.."

Lalu aku beranjak menuju ke kamar mandi

untuk pipis. Setelah buang air kecil, saat aku

akan keluar kulihat pakaian dalamku sebelum

aku mandi tadi masih menggantung di belakang

pintu. Lalu aku mengambilnya dengan maksud

akan kurendam di ember, tanpa sengaja saat

aku memegang celana dalamku kurasakan ada

banyak lendir tepat dibagian penutup vaginaku.

Saat aku perhatikan, ada banyak lendir

berwarna putih kental disitu. Aku bertanya-

tanya apakah ini cairanku, tapi setahuku tadi

saat aku mo' mandi, aku ingat kalau celana

dalamku tadi masih kering karena saat ini aku

masih dalam masa subur. Pun aku yakin kalau

itu bukan cairan keputihan, karena cairan yang

ini banyak sekali seperti lendir. Saat kusentuh

cairan itu terasa hangat dan melekat, baunya

pun persis dengan bau pemutih pakaian.

Kulihat di BHku juga ada cairan lendir itu

walaupun tidak banyak. Aku berpikir, apakah

ini cairan milik Ivan, karena aku pernah

membaca suatu artikel kalau cowok itu senang

sekali onani bahkan aku juga pernah membaca

di sumbercerita.com kalau ada sifat cowok

yang suka mengoleksi pakaian dalam cewek

bekas pake', kalo ngga salah namanya Fetish.

Kini aku yakin ini pasti sperma milik Ivan,

mungkin ia tidak bisa menahan nafsunya

sehingga dilampiaskan melalui pakaian dalamku

ini. Aku tidak menyangka ternyata Ivan yang

kuanggap "alim" itu bisa melakukan onani, dan

pakaian dalamku yang menjadi korbannya. Tapi

aku tidak marah, malah aku ingin merasakan

bagaimana rasanya air mani Ivan ini. Kemudian

aku keluar dari kamar mandi, dan masuk ke

kamarku. Saat aku melewati ruang tamu,

kulihat tidak ada siapa-siapa. Mungkin Ivan

ada dikamarnya di lantai dua.

Begitu sampai ke kamarku, kukunci pintu

kamarku dan kembali ku buka lipatan celana

dalamku yang terdapat sisa-sisa air mani Ivan

tadi. Dengan perlahan, kuhirup aroma sperma

milik Ivan itu. Mungkin kalau ada orang yang

melihatku pasti akan jijik dan mengatakan aku

jorok. Tapi aku tak perduli dan tetap ku hirup

aroma nikmat itu. Kurasakan panas yang keluar

dari tubuhku walaupun di kamarku telah

terpasang AC. Kubuka daster yang kukenakan

dan juga celana dalamku hingga aku telanjang

bulat. Kemudian aku berbaring di atas tempat

tidurku, sambil tetap mencium bau khas lendir

milik laki-laki yang bernama Ivan itu.

Karena penasaran, kumainkan lendir itu dengan

jari telunjukku. Timbul rasa penasaran ingin

"mencicipi" sperma Ivan ini, tapi aku takut

hamil. Tapi karena rasa penasaranku begitu

kuat, kubuang jauh-jauh rasa takutku itu dan

tanpa rasa jijik sedikitpun kujilat sedikit air

mani Ivan itu. Kurasakan rasa asin dan entah

rasa apa lagi, tak bisa kujelaskan. Karena

penasaran, kujilat lagi sedikit sperma Ivan yang

ada di celana dalam ku itu, hingga tanpa sadar

akhirnya kujilat dan kutelan seluruh air mani

Ivan itu hingga celana dalamku yang tadi

belepotan dengan air mani Ivan itu menjadi

basah oleh air liurku karena bekas menjilatinya

tadi. Entah mengapa aku jadi ketagihan, rasa

asin tadi seolah berubah menjadi suatu rasa

nikmat yang memabukkanku. Akhirnya karena

terangsang hebat, ku mainkan klentitku, aku

pun mendesah hebat menahan getaran

kenikmatan hingga akhirnya aku orgasme.

"Aahh.. Esstt.."

Sesaat aku terkulai lemas, dan tanpa sadar aku

akhirnya tertidur dengan tubuh telanjang. Saat

aku bangun kulihat jam ternyata aku tertidur

hampir 1 jam. Cepat-cepat aku memakai bajuku

kembali dan keluar untuk mencuci pakaian

dalamku tadi. Setelah mencuci, tiba-tiba

kurasakan kalau rumahku sepertinya sepi tidak

ada orang. Lalu aku membuka kamar adikku,

ternyata dia tidak ada. Akhirnya aku baru

teringat akan Ivan, aku lupa menyuruhnya

makan. Kulangkahkan kakiku menuju lantai

dua, menuju kamar Ivan. Kulihat pintunya

terbuka sedikit, pikirku apakah Ivan sedang

tidur. Saat tanganku akan membuka pintu

kamarnya, aku dikejutkan dengan

pemandangan yang membuatku surprise. Aku

lihat Ivan sedang berbaring telanjang diatas

tempat tidurnya, kelihatannya ia sedang horny

berat karena kulihat ia sedang mengelus-elus

penisnya. Untuk pertama kalinya aku baru

melihat bentuk penis laki-laki.

Lumayan besar juga milik Ivan. Yang makin

membuatku surprise adalah ternyata Ivan

sedang memegang celana dalam berwarna

merah. Aku yakin itu pasti milik adikku karena

aku tidak mempunyai celana dalam berwarna

merah. Kulihat Ivan sedang mencium-cium

celana dalam adikku itu tepat di bagian

tengah-tengahnya. Lalu ia mulai mengocok

penisnya sambil tetap mencium CD adikku itu.

Aku yang melihat itu kembali menjadi

terangsang. Kuremas-remas payudara sebelah

kananku sambil melihat Ivan. Ah, kalau aku

tidak dapat mengendalikan diriku mungkin

sudah dari tadi aku masuk kekamar Ivan. Aku

membayangkan seandainya penis Ivan itu

menusuk-nusuk memekku, ah pasti nikmat

sekali. Tak lama setelah itu aku lihat wajah Ivan

tiba-tiba memerah dan tubuhnya menegang,

dan kulihat ia meletakkan celana dalam adikku

itu tepat di diujung penisnya dan kudengar ia

mendesis pelan menyebut nama adikku.

"Achh.. Fitri.. Enak sekali sayang!!"

Oh, mungkin ia sedang membayangkan

begituan dengan adikku. Sialan, makiku dalam

hati kenapa ia malah memilih Fitri untuk

menjadi bahan onaninya. Kenapa tidak aku,

tiba-tiba saja aku menjadi cemburu. Padahal

aku lebih cantik dibandingkan adikku itu.

Tak lama setelah itu, kulihat Ivan mengangkat

celana dalam yang tadi ditutupkannya di atas

penisnya saat onani. Kulihat celana dalam

adikku itu basah dibagian tengahnya. Dan

kulihat juga di ujung penis Ivan itu ada sedikit

cairan putih, sama seperti yang terdapat di

celana dalamku tadi. Ternyata dugaanku tidak

meleset, lendir yang tadi ada di celana dalamku

itu adalah kepunyaan Ivan. Ternyata ia juga

ingin membaginya dengan celana dalam adikku.

Kemudian aku turun dan pura-pura sedang

nonton TV, semoga saja Ivan tidak mengetahui

kalau aku tadi mengintipnya sedang onani.

Itulah sedikit pengalamanku yang bisa

kuceritakan. Sebenarnya masih ada

pengalamanku ynag lain yang lebih seru, dan

aku janji akan menceritakannya nanti.

0 Response to "Siswi SMA pamer CD"

Posting Komentar