Cerita Dewasa : Bu Guru Pamer Meki

Halo semuanyaaa… Namaku dewi (ini nama asli
loh,, banyak orang yg bernama dewi, jadi aku
tidak takut membaritahu nama asliku) dan aku
bekerja sebagai authority sd di sekolah negri di
kotaku. Sekolah ini bukanlah sekolah favorit,
apalagi gedungnya kecil yang menyebabkan
jumlah muridnya juga tidak terlalu banyak..
Namun aku menikmati saat2 bekerja disini,,
karena di tempat inilah aku bisa menyalurkan
admiration dan ketertarikan seksku yang sedikit
(banyak sebenarnya)menyimpang.. Tapi aku
akan menceritakan sedikit tentang diriku
terlebih dahulu.
Sejak kecil aku sudah memiliki ketertarikan yang
lumayan besar terhadap seks. Aku menonton
vidio porno pertama kali kelas 6 sd. Video itu
milik temanku. Sebenarnya dia enggan
meminjamkannnya kepadaku. Sehingga dia
memberi syarat untuk memmperlihatkan celana
dalamku. Namun karena keingintahuanku yang
besar, akupun menyingkapkan rokku di
depannya selama sepuluh menit dan berhasil
membujunknya untuk meminjamkan video itu
padaku..
Dan itulah pertama kalinya aku menonton vidio
porno, dan akupun mencoba bermasturbasi kira2
6 bulan kemudian. Aku tidak langsung
mencobanya karena takut kenapa2, namun
akhirnya aku tidak tahan juga. Tetapi selain hal
itu, ada satu hal lagi yang baru kusadari ketika
itu aku mencoba bermasturbasi. Entah kenapa
ketika aku akan mencapai orgasme, bayangan
wajah temanku yang sedang melihat celana
dalamku muncul secara tiba2. Dan ternyata aku
sangat menyukai sensasi ketika ia melihat
celana dalamku. Aku menjadi bergairah ketika
mengetahui ada orang yang memandangi
tubuhku. Anehnya, aku sama sekali tidak tertarik
untuk mengajaknya untuk berhubungan suks.
Yang aku bayangkan hanyalah ketika aku
mempertontonkan celana dalamku. dan ketika
itulah aku menyadari bahwa aku adalah seorang
eksibisionis (walaupun ketika itu aku belum tahu
istilahnya). Namun itu membuatku ingin
melakukannya lagi. Namun hal ini cukup sulit
karena aku tidak ingin memberikan citra buruk
ke keluargaku..
Sejak itu aku hanya beberapa kali sempat
mempraktekkan fantasiku. Dan inlah yang
batten menyenangkan.
Ketika itu aku sudah kelas 2 smu. Waktu itu hari
udah abscessed dan dirumahku sedang tidak
ada orang. Dan aku sedang menonton bokep
yang kupinjam dari temenku ketika aku
mendengar ketukan pintu rumahku. Tadinya ku
diamkan saja, karena aku sedang asyik meraba-
raba tubuhku sendiri. Namun aku mendengar
suara anak tetanggaku yang memanggil-
manggil. Katanya dia ingin mengambil layang-
layang yang terjatuh ke belakang rumahku. Lalu
tiba-tiba muncul ide gila di kepalaku. Dan aku
pun keluar kamar dengan hanya memakai
singlet dan celana dalam..
Lalu aku membuka pintunya sedikit sehingga
tubuhku tidak terlihat dari luar. setelah berpura-
pura menanyakan maksud kedatangannya,
akupun mempersilahkannya masuk. Ketika dia
sudah masuk dan melihatku secara jelas, dia
sangat terkejut melihatku berpakaian seperti itu.
Dan kulihat dia terpana memandangi celana
dalamku. “heeh, ngeliatin apa kamu dek??”
kataku. “eh, gak. Maap kak gak sengaja.”
katanya dengan malu-malu. “halah kamu”
kataku sambil tersenyum kepadanya
mengisyaratkan bahwa aku tidak marah. Dia
pun hanya menundukkan wajahnya dengan
malu.
Lalu ketika mengantarkannya kebelakang
rumahku, akupun mendapat ide yang lebih gila
lagi. Aku berhenti di depan pintu kamar mandi,
dan berkata padanya “eh, bentar yah kakak
kepingin pipis”. “yaudah, kakak pipis aja”
katanya. Dia benar-benar gak tahu apa yang
akan kulakukan. Lalu aku masuk kekamar
mandi, namun aku berhenti di depan pintu dan
membuka singlet dan celana dalamku tanpa
menutup pintunya dan dia masih berdiri persis
di depan pintu. Setelah itu aku membalikkan
badanku dan terlihatlah ekspresi yang selama
ini menjadi fantasiku. Yaitu wajah kekanakan
seorang bocah yang merona merah malu-malu
ketika melihat tubuh seorang gadis.
Namun kegilaanku belum berhenti sampai disitu,
aku pun berjongkok dan mengeluarkan pipisku
yang memang sedang banyak waktu itu. Dan
karena kami sedang berhadapan (walaupun
dibatasi pintu kamar mandi), air pipisku muncrat
melewati batas kamar mandi. Kecingku
menggenangi telapak kakinya dan sedikit
mengguyur lututnya. Dia hanya terdiam
memandangi memiawku yang masih berbulu
halus ini dan tidak memperdulikan air kencingku
yang membasahi kakinya. aku benar-benar
sangat menikmati saat-saat ini. Sempat terpikir
untuk bermasturbasi langsung di hadapan dia,
namun aku berhasil menahan nafsuku. Setelah
selesai, aku tidak membersihkan memiawku dan
bangkit berdiri di samping dia. Lalu aku menarik
bagian bawah baju anak itu dan memakainya
untuk mengelap memiawku. Lalu aku berkata
padanya ” sory yah dah numggu” sambil
tersenyum semanis mungkin. Dia benar-benar
tidak mempercayai apa yang sudah kulakukan
dan hanya berguman gak jelas menjawab
perkataanku lagi. “hei, jadi gak mau ngambil
layangannya??” tanyaku karena dia cuma diam
bengong sambil mengendus bajunya yang
kupakai untuk cebok. “eh j.. jaddi kaak” katanya
dengan suara bergetar”. “Yaudah ayo” kataku
sambil menggandeng tangannya..
Sesampainya di belakang rumahku, aku
menyenggol jemuranku dengan sengaja sampai
membuat baju-bajuku terjatuh. Dan dengan
membelakangi bocah itu, aku lalu
menuunggingkan pantatku setinggi mungkin
sambil mengambil kembali jemuran yang
terjatuh. Aku yakin bahwa anusku akan terlihat
dengan jelas. Setelah selesai, akupun
memberikan layangannya dan mengantarnya ke
depan pintu. Namun aku memintanya untuk
tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Dan
dia pun hanya mengangguk tanda mengerti..
Setelah itu aku kembali kekamarku, dan
bermasturbasi dengan ganasnya, dan aku
melakukan itu berkali-kali sampai-sampai
badanku terasa sangat lemas. Bocah tersebut
sama sekali gak tahu bahwa dia udah
memberikan kenikmatan yang luar biasa
kepadaku..
Beberapa tahun setelah itu aku diterima bekerja
di sebuah sekolah negri di kotaku. Sebetulnya
aku tidak mengharapkan kejadian indah di masa
lalu tersebut untuk terjadi lagi. Karena aku
berpikir susah mencari kesempatannya. Dan
yang bisa kulakukan hanya dengan memakai rok
yang agak pendek namun masih dibawah lutut
dan duduk dengan mengengkangkan kakiku
sedikit. Aku sangat berhati-hati melakukan ini
dan tidak bisa terlalu sering, karena biasanya
mereka akan bercerita dengan teman-
temannya..
Kesempatan itu kudapat ketika aku diangkat
menjadi authority bp. Aku gak menyia-nyiakan
kesempatan ini. Aku langsung
merencanakannya di minggu kedua jabatanku.
Aku mencari murid-murid yang pendiam dan
penurut lalu mencari berbagai alasan untuk
memanggilnya keruangan bp. Untungnya
ruangan bp ini terpisah agak jauh di gedung
bagian belakang. Sebetulnya tadinya ini bukan
ruangan bp, tetapi cuma ruang 4×4 untuk
menymimpan beberapa perlengkapan sekolah.
Namun aku meminta kepala sekolah untuk
mengubah ruangan tersebut untuk menjadi
ruang bp dengan alasan untuk memudahkan
mengobrol dengan murid-murid yang cenderung
menutup diri ketika dihadapan guru-guru lain..
Nah kembali ke cerita. Korban pertamaku
bernama niko. Dia murid kelas enam yang
biasanya memiliki nilai-nilai yang dukup baik
namun prestasinya menurun ketika aku menjadi
wali kelasnya. Aku tahu dia tidak berkonsentrasi
belajar karena aku selalu memandanginya dan
tersenyum padanya ketika yang lain tidak
memperhatikan. Wajahnya tidak menarik, karena
itu aku yakin dia akan menjadi salah tingkah
ketika kupandangi dan dia memang kurang
populer di kalangan teman-teman
seangkatannya. Murid-murid yang seperti inilah
yang selalu menjadi korbanku. Karena biasanya
mereka akan menuruti perintahku..
Hari udah siang ketika dia mengetuk pintu ruang
kerjaku. Sudah waktunya pulang sekolah dan
biasanya murid-murid langsung pulang
kerumahnya. aku sudah menyuruhnya
memberitahu orang rumah yang menjemputnya
bahwa dia kupanggil keruang bp untuk
membicarakan nilainya dan akan mengantarnya
pulang setelah selesai. Akupun
mempersilahkannya masuk. Lalu akupun
berbasa-basi dengannya beberapa menit lalu
aku dengan sengaja menjatuhkan pulpenku ke
seberang meja dan memintanya
mengambilkannya untukku. Tentu saja ketika
dia mengambilnya aku langsung
mengangkangkan kakiku selebar-lebarnya,
memperlihatkan celana dalamku yang berwarna
biru muda, lalu langsung menutupnya kembali..
Setelah ia duduk kembali wajahnya memerah
dan dia menjadi gugup. Lalu kutanya padanya
“niko, wajah kamu merah banget, kamu sakit
yah?”. Kupegang keningnya lalu lehernya, trus
menyusuri pipinya dan terakhir kusentuh
bibirnya dan kumasukkan jariku kedalam
mulutnya. Dia tersentak kaget, tapi tetap diam
aja. Mungkin dia berpikir, “kapan lagi bisa
mengemut jari authority kesayanganku”. Lalu
aku mengeluarkan jariku dan kuemut jariku yang
tadi dan meludah sedikit ke telunjukku dan
kumasukkan lagi jariku kemulutnya dan berkata
padanya “tuhkan, lidah kamu anget, kamu sakit
yah??” kataku. Dia cuma menggeleng perlahan,
dan mulai menghisap-hisap jariku. Aku
membiarkannya beberapa menit lalu duduk
kembali kekursiku, dia kelihatan kecewa,
“tenang aja akan kuberikan yang lebih baik
nanti” kataku dalam hati.
Lalu aku mulai bertanya soal niali-nilainya yang
mulai menurun, dan menanyakan sebabnya. Dia
berkata selama ini dia tidak bisa berkonsentrasi
selama di kelas. Lalu ketika aku bertanya
kenapa, dia tidak mau menjawab. Akupun
memaksanya menjawab dan mulai
membujuknya. Kukatakan padanya, bahwa
sangat penting untuk mengetahui sebabnya
karena dia harus menghadapi ujian nasional
sebentar lagi dan kalau kami tidak mengetahui
alasanya maka pertemuan ini hanya sia-sia
saja. Lalu dia pun berkata dengan suara pelan
dan bergetar, “sebenarnyaa.. ni..niko suka sama
ibu”. Lalu aku berpura-pura terkejut, dan
tersenyum semanis mungkin. “niko, emangnya
kamu udah bisa suka sama cewek?? Lagipula
kenapa kamu malah sukanya sama ibu, temen-
temen kamu kan banyak yang cantik-cantik?”.
“so.. soalnyaaa, ibu lebih cantik sih. Niko selalu
memandangi wajah ibu keitka ibu mengajar.”
“kalo itu si ibu juga tau kok, tp ibu kira kamu
ngeliatin ibu dengan serius karena
berkonsentrasi dengan pelajaran. Tapii.. ada
satu yang aneh ni.”. “apa tu bu??” “kok sewaktu
ibu duduk di meja di kosong di depan kamu,
kamu jadi ngeliat paha ibu si?? Kamu
sebenarnya suka ato nafsu ama ibu??” kataku
dengan berani. Anak itu langsung menjawab
dengan ketakutan “ah gak kok bu, mungkin
waktu itu niko lagi ngelamun.” “haduh kamu gak
perlu bohong kok sama ibu. Tadi aja kamu
berlama-lama ngambil pulpen ibu karena
ngintipin ibu kan??”. “ah ng.. gak kok bu, tadi..”
“niko..” kataku langsung memotongnya, “kalo
nilai kamu turun gara-gara ngeliatin celana
dalam ibu kan kamu sendiri yang rugi?? kalo
cuma celana dalam si kamu boleh liat kapan aja
kok.” Setelah berkata begitu aku berdiri dan
duduk di atas meja sambil membuka lebar
kakiku. Kakiku yang sebleh kiri kunaikkan ke
atas meja dan yang sebelah kanan kuletakkan di
sela-sela kedua pahanya. Dan jempol kakiku
mulai memijit titinya. “tuh kamu boleh liat
sampe puas. Sayangkan kalo cuma gara-gara
ini nilai kamu jatuh sayang??”. Dia benar-benar
syok melihat pemandangan meki indah itu tepat di
hadapannya. Sampai-sampai dia lupa
menjawabku. Lalu aku menarik wajahnya ke
arah selangkanganku sampai menempel dengan
celana dlamku, lalu kukepit kepalanya dengan
kedua pahaku dengan berhati-hati untuk
memberinya ruang untuk bernafas. Sensasinya
benar-benar luar biasa, mememkku sudah
sangat basah dan membara di balik celana
dalamku. Apalgi selama melakukan ini, aku
terus bercakap-cakap dengannya seolah-olah
tidak terjadi apa-apa..
Setelah agak lama, aku melepaskan kepitan
pahaku, dan berdiri membelakanginya. Sekali
lagi aku menarik kepalanya namun kali ini ke
arah pantatku, dan yang membuatku menyukai
anak ini, dia diam saja menurut. Kutempelkan
wajahnya dalam-dalam ke pantatku. Dan bisa
kurasakan dia menghirup nafas dalam-dalam.
Kelihatannya dia sangat menyukai balm
pantatku. Dan kali ini juga, aku tetap bercakap-
cakap dengannya. Setiap kali dia berbicara,
angin dari mulutnya membuat anusku terasa
geli dan sangat merangsangku. Karena tak
tahan lagi, aku menyusupkan jari ke ke dalam
celana dalamku dan mulai bermasturbasi. Lalu
aku menyuruhnya menggesek-gesekkan
wajahnya di pantatku. Dia pun menurut aja
tanpa banyak tanya. Lalu akupun bermasturbasi
sampai puas. Aku pun m,ulai mendesah-desah
kenikmatan, berkali-kali kupanggil namanya, ”
niikoo… oooh.. aaah… ayo tempelkan wajah
kamu lebih dalam lagi nak..” “iii ya bu…” ketika
dia menjawab, lagi-lagi nafasnya membuat geli
anusku dan nafsukupun semakin menjadi. “oooh
ibu mau keluar nih,, aaaah.. ssst.. aaah… ssst..
nikmat banget” Aku yakin walaupun dia belum
mengerti apa yang sedang kulakukan, dia juga
sangat menikamati permainan ini.
Setelah itu, aku duduk kembali diatas meja, lalu
menyuruhnya menurunkan celana dalamku. Dia
pun menurut dan, dengan bergetar dan gugup
dia mulai menarik celana dalamku sampai
terlepas. Lalu aku pun melebarkan kuedua
kakiku dan memperlihatkan mememkku
padanya. aku hanya diam aja, aku menunggunya
untuk mencium memiawku tanpa kuperintahkan.
dan benar saja, perlahan-lahan dia mulai
mendekatkan wajahnya ke memiawku.
Pertamanya dia cuma menciuminya saja, lalu
kuajarin dia cara-cara yang bisa membuatku
nikmat, dan dia cukup cepat belajar. Sebentar
saja aku sudah mulai menikmati permainannya.
“ooooh.. enak banget sayang.. jilatin terus
memiaw ibu,, aah… Ntar ibu kasi kamu nilai
yang bagus deh. ooh… terus sayang.. ibu keluar
nih… aaah sssst… enak banget jilatan kamu…”..
“makasih ya nikoo..” kataku padanya dengan
manja. “niko juga seneng kok bu. Niko mau kok
kapan aja ibu mau dijilatin lagi” akupun tertawa
dan berkata lagi “aduh baik banget kamu.
Eamangnya kamu suka banget yah sama ibu??”
“iya bu, niko mau disuruh apa aja sama ibu.”
katanya. ” ah yang bener kamu??? kalo gitu
kamu mau gak minum pipis ibu?? dari tadi ibu
dah nahan pipis tapi ibu males ke kamar mandi
ni.” dia memandang wajahku tidak percaya, “tp
pipis itu kan jorok bu??” “Loh katanya kamu
suka sama ibu, masa pipis ibu aja kamu gak
mau minum si sayang??? apa lagi kalo ibu suruh
kamu makan tai ibu??” “eeh.. ni.. niko mau kok
bu. Terserah ibu aja deh”. Lalu aku pun menarik
wajahnya dengan sedikit kuat karena aku juga
sudah sering menghayalkan hal ini. dan aku
mulai mengencingi mulutnya, dan ternyata dia
cukup menyukainya karena dia meminum
kencingku dengan cepat agar tidak tumpah
kemana-mana. Setelah keluar semua, aku
menyuruhnya menjilati memiawku sampai
bersih..
Setelah selesai, akupun brpakaian, dan duduk
kembali ke kursiku. “niko, kamu gak boleh
nyeritain ke siapa-siapa tentang hari ini yah?
nanti ibu gak bisa maen-maen kaya gini lagi
dengan kamu.” “iya bu, niko gak akan cerita.”
“makasih ya sayang, ibu seneng banget hari ini,
nanti laen kali kamu yang akan ibu beri
kenikmatan, sayangnya hari udah abscessed jadi
ibu anatar aja kamu pulang ya??” “iya bu”
katanya..
Setelah itu, akupun mengantarnya pulang, dan
berbasa basi sebentar dengan ibunya.
Sesampainya di rumah, aku masih merasa
amative dan kembali bermasturbasi sebentar
lalu mandi. Untung saja besok adalah hari
minggu, karena hari ini bener-bener melelahkan.
Malam itu akupun tertidur dengan senyum
menghiasi wajahku, karena membayangkan si
niko meminum pipisku dan memakan semua
kotoranku. Hahaha, activity is beautiufull

0 Response to "Cerita Dewasa : Bu Guru Pamer Meki"

Posting Komentar